Perangi Mata-Mata, China Imbau Warganya Lapor jika Temukan Aktivitas Spionase
BEIJING, iNews.id - Pemerintah China mengimbau warga negaranya aktif melapork jika menemukan aksi spionase. China menegaskan negaranya serius memerangi mata-mata negara asing.
Kepala Kementerian Keamanan Negara Chen Yixin menyebut keamanan politik merupakan prioritas utama keamanan negara.
"Dalam intinya, keamanan politik adalah untuk menjaga kepemimpinan dan posisi penguasaan Partai Komunis Tiongkok serta sistem sosialis dengan karakteristik Tiongkok," kata Chen dalam keterangan resminya seperti dikutip dari Reuters, Selasa (1/8/2023).
China juga aktif menangkap mata-mata negara asing di luar negeri. Pada 2020, wartawan Australia Cheng Lei ditangkap China karena tuduhan spionase.
Bahkan eksekutif dari perusahaan farmasi Jepang juga ditangkap pada Maret 2023 karena tuduhan menjadi mata-mata.
Sebelumnya, Amerika Serikat meduding China membangun fasilitas mata-mata dari Kuba selama beberapa waktu.
Seorang pejabat Gedung Putih AS mengatakan, Beijing juga meningkatkan fasilitas pengumpulan intelijennya di negara Karibia itu pada 2019.
The Wall Street Journal (WSJ) pada Kamis (8/6/2023) lalu melaporkan bahwa China telah mencapai kesepakatan rahasia dengan Kuba untuk membangun fasilitas penyadapan elektronik di negara pulau itu.
Fasilitas tersebut dibangun di lokasi yang berjarak hanya 160 km dari Florida. Akan tetapi, pemerintah AS dan Kuba sama-sama meragukan laporan tersebut.
Seorang pejabat AS, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan bahwa kasus itu terjadi sebelum era pemerintahan Presiden Joe Biden. Menurut dia, kegiatan itu jamak dilakukan China, seperti halnya upaya Beijing untuk memperkuat infrastruktur pengumpulan intelijen di seluruh dunia.
“Ini adalah masalah yang sedang berlangsung, dan bukan perkembangan baru,” kata pejabat itu seperti dikutip Reuters pada 11 Juni 2023.
Editor: Muhammad Fida Ul Haq