Percobaan Pembunuhan Mata-Mata, Rusia Tepis Boshirov Anggota Intelijen
MOSKOW, iNews.id - Rusia membantah laporan kelompok investigasi Inggris, Bellingcat, soal percobaan pembunuhan terhadap mantan agenda ganda Sergei Skripal.
Skripal diserang menggunakan zat kimia pelumpuh saraf Novichok di Salisbury, Inggris, pada Maret lalu. Beberapa waktu lalu, Inggris mengungkap identitas dua pria yang diduga kuat sebagai pelaku penyerangan, salah satunya Ruslan Boshirov.
Perdana Menteri Theresa May menyebut kedua pria itu merupakan anggota intelijen militer Rusia, GRU. Namun hal itu dibantah Presiden Vladimir Putin yang menyebut keduanya merupakan warga sipil yang tidak pernah terlibat kejahatan.
Bellingcat menyebut Boshirov merupakan nama lain dari Anatoly Chepiga, seorang intelijen militer yang pernah mendapat penghargaan sebagai Pahlawan Rusia dari Putin. Bellingcat memperkuat laporannya dengan foto indentik antara Boshirov dan Chepiga (Boshirov saat muda).
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, menepis laporan Bellingcat.
"Tidak ada bukti, jadi mereka melanjutkan kampanye informasi yang tugas utamanya adalah mengalihkan perhatian dari pertanyaan utama, Apa yang terjadi di Salisbury?" kata Zakharova, di akun Facebook, dikutip dari AFP, Kamis (27/9/2018).
"Pertanyaannya tetap, kapan bukti tentang keterlibatan siapa pun dalam serangan racun di Salisbury akan diberikan, sebagaimana London menyebutnya?"
Dalam pidatonya di Dewan Keamanan PBB, Rabu kemarin, May menyerang Rusia soal penyerangan terhadap Skripal dan putrinya, Yulia, menggunakan Novichok.
"Rusia hanya berusaha mengaburkan melalui pemalusuan yang putus asa," katanya.
Disebutkan Bellingcat, Chepiga merupakan pria 39 tahun lulusan Akademi Komando Militer Timur Jauh di Kota Blagoveshchensk. Akademi itu merupakan salah satu pelatihan terbaik bagi komando marinir dan pasukan elite,
Pria yang disebut pernah bertugas di Chechnya dan kemungkinan Ukraina itu mendapat penghargaan sebagai Pahlawan Rusia pada 2014 karena berhasil menjalankan misi menjaga perdamaian.
Bellincat menyebut kemungkinan besar Presiden Putin mengenal Chepiga karena dia sendiri yang menyerahkan penghargaan tersebut.
Editor: Anton Suhartono