Perdana Menteri Modi Ingin Ubah Nama India Jadi Bharat, Oposisi Kritik Keras
NEW DELHI, iNews.id - Perdana Menteri India Narendra Modi dikabarkan ingin mengubah nama India menjadi Bharat. Wacana itu dikritik keras kelompok oposisi.
Rahul Gandhi, pemimpin kelompok oposisi India mengatakan penggantian nama tidak masuk akal.
"Dia ingin mengganti nama negara, itu sangat absurd," kata Rahul Gandhi saat di Brussels, Belgia seperti dikutip dari Aljazeera, Senin (11/9/2023).
Menurutnya, wacana pergantian nama itu hanya pengalihan isu dari masalah yang ada di India saat ini.
Gandhi, pemimpin partai oposisi Kongres, mengatakan rencana pemerintah untuk mengubah nama tersebut adalah taktik pengalihan perhatian.
"Saat ada korupsi kronis, perdana menteri selalu menghadirkan taktik pengalihan baru yang dramatis," kata pemimpin berusia 53 tahun tersebut.
Gandhi juga menyinggung banyak isu kekerasan yang masih menjadi pekerjaan rumah India. Pemerintahan Modi dituding melakukan pelanggaran hak asasi manusia dan kemunduran demokrasi.
Keputusan pemerintahan Modi untuk menggantikan nama tersebut dengan kata Sanskerta dalam undangan makan malam peserta KTT G20 selama dua hari di New Delhi menyebabkan kegemparan besar.
Modi menggunakan Bharat dalam plakat nama G20 ketika KTT diadakan akhir pekan lalu.
Editor: Muhammad Fida Ul Haq