Perempuan 51 Tahun Selamat Setelah Duel dengan Beruang

PENNSYLVANIA, iNews.id - Seorang perempuan di Amerika Serikat (AS) lolos dari maut setelah berduel dengan beruang. Dia beruntung karena anjing jenis Chihuahua-nya berhasil mengalihkan perhatian sang beruang.

Meski lolos, perempuan bernama Melinda LeBarron (51) itu mengalami patah tulang, luka memar, serta gigitan, meski tak mengancam nyawa. Saat ini Melinda masih menjalani perawatan di rumah sakit.

Baca Juga

Skandal Korupsi Uni Eropa Bisa Jatuhkan Presiden Komisi Eropa Ursula Von Der Leyen

Peristiwa ini terjadi di dekat rumahnya di pegunungan Pennsylvania pada Rabu (12/12/2018) petang.

Menurut putra korban, Trent LeBarron, ibunya diserang saat berjalan-jalan bersama anjingnya bernama Bear sekitar pukul 18.00. Melinda sebenarnya sudah curiga karena anjingnya terus menyalak, tapi tak terpikirkan ada beruang.

Tak lama kemudian, seekor beruang besar muncul menyerangnya. Beruang hitam itu menyeret Melinda sekitar 70 meter melalui halaman rumah, menyeberangi jalan, dan masuk ke semak-semak.

Melihat majikannya diserang, Bear menyerang hingga ketiganya saling berjibaku. Sang beruang tampaknya lelah lalu melepaskan Melinda untuk meladeni Bear.

Dengan sisa tenaga yang ada, Melinda naik dari semak-semak dan menuju rumah untuk meminta pertolongan.

"Dia sangat, sangat, beruntung masih hidup. Dia memukul beruang dan bagian lainnya. Tangan kanannya bengkak karena meninju beruang," kata Trent, dikutip dari Associated Press, Sabtu (15/12/2018).

"Seperti yang dia katakan sendiri, beruang itu tidak menunjukkan belas kasih sama sekali. Dia tidak akan berhenti (menyerang)," kata Trent, lagi.

Sementara itu Bear mengalami luka gigitan serta tulang dada dan rusuknya patah. Entah bagaimana dia kabur, Bear ditemukan merintih di bawah tempat tidur.

"Dia stabil sekarang. Dia melakukan kebaikan, benar-benar melakukan dengan sangat baik," tutur Trent.

Pascakejadian, para petugas satwa melacak beruang itu. Mike Levan, tetangga Melinda, mengaku pernah beruang besar dan empat anaknya tak jauh dari permukiman pada musim panas lalu.

Editor: Anton Suhartono