Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Pramono Minta Transjakarta Lanjutkan Pelatihan Pramudi Perempuan, Target Kuota 10%
Advertisement . Scroll to see content

Perempuan Kurang Semangat Berhubungan Seks sebabkan Angka Kelahiran Rendah, Pemerintah Singapura Lakukan Ini

Rabu, 27 April 2022 - 16:14:00 WIB
Perempuan Kurang Semangat Berhubungan Seks sebabkan Angka Kelahiran Rendah, Pemerintah Singapura Lakukan Ini
Singapura mengizinkan perempuan membekukan sel telur. (Foto: dktindonesia)
Advertisement . Scroll to see content

SINGAPURA, iNews.id - Singapura mengizinkan perempuan membekukan sel telur. Keputusan ini diambil lantaran pemerintah pusing dengan rendahnya angka kelahiran di Singapura. 

Pada 2021, angka kelahiran negara kota itu hanya mencapai 1,12 bayi per wanita. Angka ini sangat rendah dibandingkan rata-rata global yang berkisar di angka 2,3. 

Dilansir dari Channel News Asia (CNA), rendahnya angka kelahiran dikaitkan dengam rendahnya perkawinan hingga kurang bersemangatnya para wanita melakukan hubungan seks.

"Resesi seks" terjadi karena para perempuan rata-rata mendapat pengalaman yang tidak menyenangkan dan sulitnya merasakan momen keintiman. Tekanan psikologis juga memicu ketidakseimbangan hormon hingga menganggu ovulasi dan membuat kehamilan tertunda secara alami.

Pemerintah pun kini melakukan beberapa cara untuk meningkatkan kelahiran. Selain menawarkan insentif uang tunai 'Bonus Bayi' untuk menaikan angka natalitas, pemerintah berencana mengizinkan para perempuan lajang untuk membekukan sel telurnya mulai tahun depan. Hal ini untuk membuka kemungkinan bagi perempuan untuk hamil sekalipun saat tubuhnya tak lagi memproduksi sel telur.

"Kami menyadari beberapa perempuan ingin mempertahankan kesuburan karena keadaan pribadi mereka, misalnya, tidak dapat menemukan pasangan saat mereka masih muda, tetapi ingin memiliki kesempatan untuk hamil jika mereka menikah nanti," tulis Kantor Perdana Menteri (PM) Lee Hsien Loong seperti dikutip South China Morning Post, Rabu (27/4/2022).

Langkah yang diambil Singapura terbilang terlambat jika dibanding sejumlah negara lain seperti Korea Selatan (Korsel), Thailand, Malaysia, Jepang, Taiwan dan Indonesia yang telah mengizinkan wanita wajang membekukan sel telurnya. Di Jepang, pemerintah bahkan memberikan subsidi.

Rencana pemerintah Singapura ini pun diapresiasi oleh kelompok hak-hak perempuan di negara itu. Ini bisa jadi solusi tingkat kesuburan Singapura yang rendah.

"Membiarkan pembekuan telur memperluas peluang orang-orang ini untuk menjadi orang tua lebih lama. Ini adalah langkah positif, dan tepat waktu, mengingat tingkat kesuburan Singapura yang rendah," kata kepala penelitian dan advokasi di Association of Women for Action and Research (Aware), Shailey Hingorani.

Meskipun teknologi sudah ada sejak 1980-an, pembekuan sel telur tidak murah. Ini tetap merupakan proses yang hanya tersedia untuk perempuan kaya, terutama di Asia Tenggara yang menurut Bank Dunia (World Bank), rata-rata PDB per kapita hanya 11.123 Dolar AS pada 2020.

Editor: Umaya Khusniah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow

Related News

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut