Perempuan Tak Mau Lagi Datang ke Salon Kecantikan sejak Taliban Berkuasa
KABUL, iNews.id – Sejak Taliban menguasai Afghanistan, bisnis salon kecantikan di negara itu dilaporkan sepi pelanggan. Pasalnya, banyak perempuan yang lebih memilih berdiam di rumah.
Penata rias Afghanistan, Fatema Aaraa mengatakan, pelanggan wanita tidak lagi datang ke salon kecantikannya karena mereka takut pada Taliban.
“Sampai dua bulan yang lalu, banyak pengantin yang biasa duduk di meja ini (untuk dirias) dan di sini sangat ramai,” kata Aaraa kepada Reuters, akhir pekan lalu.
“Tetapi seperti yang Anda lihat, sekarang tidak ada (perempuan) yang meninggalkan rumah mereka karena takut, dan mereka tidak mau pergi ke salon kecantikan,” ujarnya.
Ketika Taliban berkuasa dua dekade lalu, para perempuan diwajibkan menutupi wajah mereka. Perempuan yang melanggar aturan itu terkadang mengalami penghinaan dan pemukulan di depan umum oleh polisi agama.
Kini, rezim baru Taliban berjanji untuk memberikan lebih banyak kebebasan kepada perempuan. Namun, ada laporan bahwa perempuan tetap dilarang pergi bekerja. Tak hanya itu, beberapa dari mereka juga dipukuli akhir-akhir ini karena memprotes pemerintahan Taliban.
“Perempuan gemetar dan takut Taliban akan memasuki salon kecantikan dan mengatakan ‘Mengapa kalian merias diri?’ Atau (mengatakan), ‘Tempat ini tidak Islami’. Secara umum, masyarakat ketakutan,” kata Aaraa.
Dalam beberapa pekan terakhir, sejumlah papan nama salon kecantikan di Kabul—yang biasanya menampilkan wanita dan pengantin dengan riasan—telah disemprot dengan cat berwarna putih dan hitam untuk menyembunyikan wajah modelnya.
Editor: Ahmad Islamy Jamil