Peristiwa Sejarah 29 Desember, Jurnalis Ersa Siregar Gugur dalam Baku Tembak TNI dan GAM
JAKARTA, iNews.id - Republik China dibentuk pada 29 Desember 1911, dengan presiden sementara yang terpilih adalah Sun Yat Sen. Pada tanggal ini juga tercatat beberapa kejadian lainnya di dunia, termasuk di Indonesia.
Pada 29 Desember 1911, tokoh revolusioner Sun Yat Sen terpilih sebagai presiden sementara oleh majelis militer untuk memimpin Republik China. Ia dilantik pada awal tahun 1912 di Nanjing sekaligus mengumumkan berdirinya Republik China. Sun Yat Sen merancang konstitusi bagi republik baru, serta berbagai dekrit guna mendukung berkembangnya demokrasi dan kapitalisme. Terpilihnya Sun Yat Sen sebagai menandakan keruntuhan monarki di China yang telah berlangsung berabad-abad.
Sebuah bom meledak di Bandara LaGuardia, New York, Amerika Serikat pada 29 Desember 1975. Bom yang meledak di dekat terminal pengambilan bagasi yang biasa digunakan maskapai Trans World Airlines dan Delta itu menewaskan 11 orang serta melukai 74 orang lainnya. Berdasarkan penyelidikan, FBI dan polisi memiliki beberapa terduga pelaku, namun belum dipastikan siapa pelakunya hingga saat ini.
Tepat 20 tahun lalu, Ersa Siregar tewas dalam kontak tembak antara TNI dan GAM yang terjadi pada 29 Desember 2003 di Aceh Timur. Ersa Siregar adalah jurnalis RCTI yang ditugaskan meliput konflik bersenjata di Aceh yang melibatkan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan TNI (Tentara Nasional Indonesia). Ia, juru kamera, dan tiga warga sipil disandera GAM sejak Juni 2003. Nahas, dalam upaya TNI menyelamatkan para sandera, Ersa tewas tertembak peluru TNI.
Gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,4 menerjang bagian tengah Kroasia, 46 kilometer dari Zagreb pada malam hari, 29 Desember 2020. Gempa pada kedalaman 10 kilometer itu menyebabkan kerusakan parah dan terasa di beberapa kota. Kota Petrinja, yang paling dekat dengan pusat gempa, bahkan disebutkan hancur setengahnya. Akibat gempa tersebut, tujuh orang tewas dan puluhan lainnya mengalami luka.
Berakhirnya kekaisaran di China akibat Revolusi China (Revolusi Xinhai) tidak hanya memunculkan Republik China tetapi juga menghadirkan kemerdekaan bagi Mongolia. Pada 29 Desember 1911, Mongolia mendeklarasikan kemerdekaannya lalu membentuk pemerintahan di bawah pimpinan Bogd Khan. Namun, pada 1915, Mongolia terpaksa menerima status sebagai wilayah otonomi China. Hingga akhirnya terjadi revolusi tahun 1921 dan Mongolia kembali mengumumkan kemerdekaannya. Sejak 2011, peringatan hari kemerdekaan Mongolia dilaksanakan setiap 29 Desember.
Editor: Ahmad Islamy Jamil