Peristiwa Sejarah Hari Ini 10 Oktober, Fiji Merdeka hingga Gempa Bumi San Salvador
JAKARTA, iNews.id - Beragam peristiwa terjadi pada 10 Oktober. Di antara peristiwa tersebut adalah gempa bumi San Salvador, kemerdekaan Fiji, dan 800 anak Rumania dibunuh secara sistematis oleh Nazi.
Berikut uraian lengkap sejumlah peristiwa yang terjadi 10 Oktober seperti dirangkum iNews.id, Selasa (10/10/2023):
Fiji memperoleh kemerdekaannya pada 10 Oktober 1970. Negara yang berada di Samudra Pasifik itu sebelumnya berada di bawah kekuasaan Inggris sejak 1874.
Mengakhiri kekuasaan Inggris selama 96 tahun, bendera Union Jack milik Inggris pun diturunkan pada senja hari di tanggal kemerdekaan tersebut. Pada 1987, Fiji menjadi negara berbentuk republik.
Pada 10 Oktober 1944, Nazi membunuh setidaknya 800 anak-anak Rumania secara sistematis di Auschwitz dengan gas. Diketahui, Auschwitz adalah kamp konsentrasi Nazi yang terbesar, tempat Nazi memusnahkan orang Yahudi dan musuh lainnya. Seperti Yahudi, orang Rumania juga menjadi target pembantaian Nazi, termasuk anak-anak.
Gempa bumi mengguncang San Salvador pada 10 Oktober 1986 dengan kekuatan 5,7 M. Lokasi gempa yang berjarak hanya 7 kilometer dari pusat kota, menyebabkan banyak bangunan di ibu kota El Salvador itu hancur. Setidaknya ada 1.500 orang tewas, 10.000 luka-luka, dan 200.000 orang kehilangan rumah.
Olimpiade Tokyo dimulai pada 10 Oktober 1964. Itu adalah kali pertama Olimpiade diadakan di Asia dan mengambil tempat di Tokyo, Jepang. Sebanyak 193 negara mengikuti kompetisi olahraga ini. Uni Soviet menjadi peraih medali terbanyak dengan 93 medali, sementara tuan rumah Jepang mengumpulkan 29 medali.
Pada 10 Oktober 1911, kaum pejuang nasionalis China berhasil merebut Kota Wuchang dan mendeklarasikan berdirinya Republik China. Hal ini sekaligus mengakhiri kekaisaran yang memerintah di China sejak lebih dari 2.000 tahun lalu. Tokoh di balik peristiwa yang dikenal dengan Revolusi 1911 itu adalah Sun Yat Sen. Tokoh yang dijuluki Bapak Negara China Modern ini menjadi presiden sementara Republik China.
Editor: Muhammad Fida Ul Haq