Peristiwa Sejarah Hari Ini 21 September, Kematian Gubernur VOC JP Coen dan Badai Besar Sapu New York
JAKARTA, iNews.id – Banyak peristiwa penting yang berlangsung pada 21 September. Beberapa catatan sejarah menunjukkan, kematian Gubernur VOC JP Coen hingga ledakan silo di Jerman yang menewaskan ratusan orang terjadi pada tanggal tersebut.
Gubernur Jenderal VOC Jan Pieterszoon Coen tewas pada 21 September 1629. Beragam versi cerita menyelimuti kematiannya. Namun, banyak pihak percaya bahwa JP Coen tewas usai lehernya dipancung oleh orang Betawi. Ada pula yang mengatakan bahwa Coen tewas karena menjadi sasaran mata-mata Kerajaan Mataram. Meskipun demikian, penulis Adolf Heuken menyebut bahwa Coen meninggal karena sakit. Dalam bukunya yang bertajuk Sumber-sumber Asli Sejarah Jakarta, Adolf Heuken menulis bahwa Coen menderita penyakit dan meninggal dunia secara mendadak. Sehari sebelum kematiannya, Coen masih terlihat di teras rumahnya.
Konvensi Nasional Prancis pada 21 September 1792 berhasil menghapuskan monarki di negara tersebut. Selain itu, karena konvensi ini juga, Republik Prancis pun didirikan. Konvensi nasional ini melibatkan berbagai pihak, seperti pedagang, pengusaha, dan banyak pihak profesional lainnya. Dalam Revolusi Prancis, Raja Prancis Louis XVI dieksekusi mati pada 21 Januari 1793. Sementara, sang istri juga dihukum mati 9 bulan setelahnya.
Menara silo yang berada di pabrik BASAF, Oppau, Jerman, meledak pada 21 September 1921. Silo tersebut menyimpan 450 ton pupuk ammonium sulfat dan ammonium nitrat. Akibat ledakan ini, 500 hingga 600 orang dinyatakan tewas. Sementara itu, dua ribu orang lainnya mengalami luka-luka. Saking dahsyatnya ledakan ini, getaran terasa hingga ke Frankfurt yang jaraknya sangat jauh.
Badai yang sangat besar dan mematikan melanda New York, Amerika Serikat, pada 21 September 1938. Kejadian ini menyebabkan 400 hingga 800 orang tewas dan ratusan orang lainnya luka-luka. Angin topan dengan kecepatan 50 mil per jam itu juga menyebabkan banyak rumah dan bangunan, area pemakaman, dan perahu milik masyarakat rusak parah bahkan hancur. Pemerintah AS yang kala itu berada di bawah kepemimpinan Presiden Roosevelt membutuhkan waktu dua tahun untuk proses pemulihan daerah terdampak.
Peristiwa penurunan bendera Jepang di Yogyakarta atau yang dikenal dengan peristiwa Tjokan Kantai terjadi pada 21 September 1945. Peristiwa tersebut adalah reaksi spontan pejuang Yogyakarta yang ingin mempertahankan proklamasi. Bendera Hinomaru atau bendera Jepang yang diturunkan di Gedung Tjokan Kantai (sekarang Gedung Agung) diganti dengan bendera merah putih. Pasukan penurunan bendera Jepang dipimpin oleh Oni Sastroadmodjo dan Soendoro.
Editor: Ahmad Islamy Jamil