Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Prabowo Bertemu Sekjen PBB, Bahas Gaza hingga Perdamaian Dunia
Advertisement . Scroll to see content

Perjalanan Hidup Kofi Annan, dari Ghana Bawa Perdamaian untuk Dunia

Sabtu, 18 Agustus 2018 - 17:50:00 WIB
Perjalanan Hidup Kofi Annan, dari Ghana Bawa Perdamaian untuk Dunia
Kofi Annan (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Kofi Attta Annan, mantan Sekjen PBB dan peraih Hadiah Nobel Perdamaian, meninggal dunia pada Sabtu (18/8/2018) di Bern, Swiss.

Annan merupakan diplomat ulung asal Ghana yang sukses menjadi orang ketujuh yang duduk di kursi Sekjen PBB untuk dua periode sekaligus, yakni dari 1997-2006. Dia juga menjadi Sekjen PBB pertama yang dipilih dari staf organisasi perdamaian itu.

Saat menjadi sekjen, pria kelahiran 8 April 1938 itu memprioritaskan pembentukan program reformasi komprehensif yang bertujuan menghidupkan kembali PBB. Secara tradisi, PBB bekerja di bidang pembangunan dan dia memperkuatnya lagi.

Annan juga dikenal sebagai pendukung HAM yang sangat bersemangat, seorang yang sangat percaya pada nilai-nilai persamaan yang universal, toleransi, dan martabat manusia.

Di masa kepemimpinannya, dia ingin membawa PBB lebih dekat kepada masyarakat luas dengan menjangkau mitra-mitra baru. Dengan cara itu dia berharap dapat memulihkan kembali kepercayaan publik terhadap PBB.

Annan juga memiliki peran besar dalam pembentukan dua badan baru pada 2005, yaitu Komisi Perdamaian dan Dewan HAM.

Selain masalah HAM, Annan juga memainkan peran penting dalam membentuk pendanaan global untuk memerangi AIDS, tuberkulosis, dan malaria.

Di bidang perdamaian, dia juga penentang invasi Amerika Serikat dan sekutu ke Irak pada 2003 serta program nuklir Iran.

Setelah pensiun dari PBB pada 2006, pria bersaudara kembar dengan Efua Atta itu kembali ke Ghana di mana ia terlibat dengan sejumlah organisasi Afrika dan global.

Annan Efua lahir dari pasangan Victoria dan Henry Reginald Annan di Kumasi, Ghana. Dalam bahasa Ghana, Kofi berarti anak laki-laki yang lahir pada Jumat.

Dia mengenyam pendidikan di sekolah elite Kristen, Mfantsipim, pada 1954 hingga 1957. Dia lulus di tahun yang sama saat Ghana meraih kemerdekaan dari Inggris.

Setelah itu, dia melanjutkan studi di Kampus Sains dan Teknologi Kumasi pada 1958 dan lulus dengan gelar sarjana ekonomi. Dari situ dia mulai melanglang buana. Anna mendapat beasiswa dari Ford Fondation untuk melanjutkan studi ekonomi di Kampus Macalester di Saint Paul, Minnesota, AS, pada 1961. Perjalanannya menuntut ilmu dilanjutkan ke Jenewa, Swiss, dan lulus pada 1962.

Karier di PBB dimulai pada 1962 dengan bergabung sebagai staf administrasi dan anggaran di badan PBB, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Dia sempat istirahat dari PBB dan pulang ke Ghana dengan bekerja sebagai direktur pariwisata pada 1974-1976.

Pada 1980-an, Annan kembali bekerja untuk PBB sebagai Asisten Sekjen untuk tiga posisi berturut-turut, yakni koordinator manajemen sumber daya manusia dan keamanan (1987-1990); perencanaan program, anggaran dan keuangan; pengawas (1990-1992); serta operasi pemeliharaan perdamaian (1993-1996).

Sebelum menjadi sekjen pada 1 Januari 1997, menggantikan pendahulunya Boutros Boutros Ghali dari Mesir, dia lebih dulu menjabat wakil sekjen.

Setelah pensiun dari PBB, Annan pulang ke Ghana dan terlibat aktif di beberapa organisasi seperti Global Humanitarian Forum, The Elders, United Nations Foundation, One Young World, dan lainnya.

Pada Februari 2012, Annan dipercaya utusan khusus PBB-Liga Arab untuk konflik Suriah. Namun dia mengundurkan diri pada Agustus 2012 karena merasa usahanya tidak mengalami kemajuan. Alasannya masing-masing pihak bertikai punya keinginan masing-masing.

Setelah serangan di Menara Kembar World Trade Center (WTC), New York, pada 11 Setermber 2001, dia memainkan peran penting dalam mendorong Majelis Umum dan Dewan Keamanan untuk mengambil tindakan memerangi terorisme.

Annan dianugerahi Hadiah Nobel Perdamaian pada 2001 atas usahanya menciptakan dunia yang lebih teratur dan damai.

Hadiah Nobel Perdamaian justru menjadi pemicu baginya untuk terlibat dalam memediasi konflik. Terakhir, dia dipercaya PBB menjadi ketua tim krisis konflik Rohingya di Myanmar.

Dia menikahi Titi Alakija, seorang perempuan Nigeria yang kemudian dia ceraikan pada 1970-an. Hasil pernikahan dengan Alakija, dia dikaruniai dua anak, Ama dan Kojo. Setelah itu, Annan menikah lagi dengan Nane Lagergren, seorang pengacara asal Swedia.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut