Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Viral, Momen Walkot New York Zohran Mamdani Dibacakan Al Fatihah oleh Imam dari Indonesia
Advertisement . Scroll to see content

Pernyataan Lengkap Menlu Retno Marsudi soal Pertemuan dengan Menlu Junta Myanmar di Thailand

Kamis, 25 Februari 2021 - 11:11:00 WIB
Pernyataan Lengkap Menlu Retno Marsudi soal Pertemuan dengan Menlu Junta Myanmar di Thailand
Retno Marsudi (FotoL Kemlu RI)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi bertemu dengan menlu pemerintahan junta Myanmar Wunna Maung Lwin di Bangkok, Thailand, Rabu (24/2/2021).

Retno sedianya berkunjung ke Naypyitaw, Myanmar, pada hari yang sama untuk menyampaikan pesan dan posisi Indonesia serta harapan penyelesaian krisis dengan segera, namun dibatalkan mengingat kondisi pascakudeta yang belum kondusif.

Pertemuan dengan Wunna Maung Lwin sebenarnya tak ada dalam agenda kunjungan ke Thailand. Menlu dalam sepekan terakhir berkunjung ke negara-negara ASEAN bertemu dengan mitra guna berkonsultasi mencari solusi atas krisis politik di Myanmar. 

Retno menegaskan rencana kunjungannya ke Myanmar dalam rangka menjalin komunikasi dengan semua pihak, termasuk militer dan kubu anggota parlemen atau pemerintah yang digulingkan, CRPH (Committee of Representing Pyidaungsu Hluttaw).

"Komunikasi dengan CRPH kita lakukan cukup intensif," kata Retno, dalam keterangan resminya.

Sementara itu komunikasi dan pertemuan singkat dengan Wunna Maung Lwin diselenggarakan di bandara Bangkok.

"Pada saat pertemuan dengan Menlu Thailand, saya memperoleh informasi bahwa Wunna Maung Lwin juga sedang berada di Bangkok. Pertemuan dengan Wunna akhirnya dilakukan di Bandara Don Muang di mana hadir juga menlu Thailand," tuturnya.

Dalam pertemuan itu Retno menyampaikan posisi Indonesia yang konsisten, yakni RI memberikan perhatian terkait perkembangan situasi di Myanmar serta keamanan dan kesejahteraan rakyat harus menjadi prioritas nomor 1.

"Kita meminta semua pihak untuk menahan diri dan tidak menggunakan kekerasan untuk menghindari kemungkinan terjadinya korban dan pertumpahan darah," kata Retno.

Indonesia juga menekankan pentingnya proses transisi demokrasi yang inklusif. Oleh karena itu, diperlukan situasi kondusif antara lain dengan menggelar dialog rekonsiliasi dilandasi saling percaya.

"Saya juga menyampaikan Indonesia akan bersama dengan rakyat Myanmar," tuturnya.

Dalam pertemuan dengan Wunna, Retno juga menyampaikan pentingnya semua negara ASEAN untuk menghormati prinsip-prinsip yang termuat dalam piagam ASEAN. Pesan ini terus disampaikan secara tegas dan jelas.

"Saya juga menyampaikan dalam pertemuan dengan Myanmar mengenai pentingnya akses dan kunjungan kemanusiaan (humanitarian access and visits) kepada para tahanan," ujarnya.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut