Pernyataan Mahathir bahwa Kendali MH370 Diambil Alih Picu Kontroversi
PETALING JAYA, iNews.id - Pernyataan mantan Perdana Menteri Mahathir Mohamad bahwa kendali pesawat Malaysia Airlines MH370 diambil alih dari jarak jauh memicu kontroversi. Mahathir menilai kendali pesawat diambil alih untuk menghindari pembajakan. Pesawat tersebut dinyatakan hilang pada Maret 2014 dan hingga kini jejaknya masih misterius.
Otoritas Penerbangan Sipil Malaysia menyayangkan pernyataan Mahathir yang disampaikan dalam wawancara dengan surat kabar Australia, The Australian, itu.
"Kami ingin ini dicatat, bahwa tidak pantas berspekulasi tanpa bukti substantif dan terverifikasi," kata ketua Otoritas Penerbangan Sipil Malaysia, Azharuddin Abdul Rahman, dalam pernyataannya, dikutip dari The Star, Sabtu (24/3/2018).
Menurut dia, apa pun pernyataan yang disampaikan terkait hilangnya pesawat yang mengangkut 239 penumpang dan kru itu juga harus mempertimbangkan perasaan dari keluarga korban.
Lebih lanjut pria yang juga mengepalai Tim Respons MH370 itu mengatakan, pemerintah tetap berkomitmen mencari pesawat MH370. Terakhir, kapal penelitian Amerika Serikat, Ocean Infinity, ikut mencari pesawat jenis Boeing 777 itu diperairan Samudera Hindia, dekat Australia.
"Tujuan utama kami adalah mencari puing dan alat data penerbangan untuk mencari jawaban mengapa MH370 mengakhiri penerbangannya di Samudera Hindia serta menjelaskannya ke keluarga korban," ujarnya.
Sebelum bukti kuat yakni berupa puing dan alat perekam data penerbangan ditemukan, kata dia, tak patut dari siapa pun memberikan kesimpulan berdasarkan data yang tak berdasar.
Seperti diketahui, Mahathir mengatakan ada kemungkinan kendali pesawat Boeing 777 itu diambil alih dari jarak jauh untuk menggagalkan upaya pembajakan.
"Ada laporan pada 2006, Boeing mendapat lisensi untuk mengambil alih pesawat yang dibajak saat dalam penerbangan. Saya juga masih mengira apakah hal itu terjadi atau tidak," kata pria berusia 92 tahun itu.
Menurut dia, sangat heran pesawat tak meninggalkan jejak sama sekali. Pesawat yang jatuh di laut saja, masih bisa ditemukan, namun tidak dengan MH370.
Dia mengungkapkan, saat ini teknologi mengendalikan alat transportasi dari jarak jauh bukan hal yang asing lagi, termasuk pesawat terbang. Bahkan, kata dia, pesawat tempur bisa dikendalikan dari jarak jauh.
Editor: Anton Suhartono