Pertama di Dunia, 2 Ekor Hyena di Kebun Binatang Ini Positif Covid-19
NEW YORK, iNews.id - Dua ekor hyena di sebuah kebun binatang di Amerika Serikat (AS) positif Covid-19. Ini merupakan kasus pertama hyena terinfeksi corona di dunia.
Dua ekor hyena jenis tutul, Ngozi dan Kibo itu tinggal di Kebun Binatang Denver, Colorado bersama 3.000 ekor hewan lainnya. Keduanya diketahui menderita gejala ringan corona yakni batuk dan pilek akibat cuaca.
New York Post melaporkan, beberapa ekor singa di kebun binatang seluas 80 hektar itu juga menderita sakit. Akhirnya, pimpinan pengelola kebun binatang menyerukan agar semua hewan menjalani tes.
Hasilnya, selain dua hyena, ada 11 singa dan dua harimau yang juga dinyatakan positif.
"Hyena terkenal tangguh, hewan tangguh yang dikenal sangat toleran terhadap antraks, rabies dan distemper. Mereka telah dinyatakan sehat dan diharapkan pulih sepenuhnya," kata juru bicara kebun binatang Denver.
Dia menambahkan, pengelola telah meningkatkan kualitas perawatan dan juga mekakukan tindakan pencegahan lebih ketat terhadap ribuan hewan yang terdiri atas 450 spesies.
Dilansir dari Daily Star, penyakit ini diperkirakan dapat kembali menulari manusia. Wabah di peternakan cerpelai menunjukkan hewan yang terinfeksi dapat menularkan virus kembali ke manusia.
Babi juga dapat menjadi inang virus corona. Pada tahun 2018, para peneliti mengidentifikasi jenis virus corona pada kelelawar yang kemudian membunuh sekitar 25.000 babi di Cina selatan.
Babi dan manusia merupakan sasaran dari banyak penyakit yang sama. Seorang ahli virologi di Institut Penelitian Federal untuk Kesehatan Hewan di Greifswald, Jerman, Martin Beer mengatakan kepada jurnal ilmiah Nature, ilmuwan selalu takut jika babi terlibat.
Dia menunjukkan, sekitar 300 juta babi diternakkan di China, tempat pandemi awalnya dimulai.
Meski demikian, Presiden organisasi penelitian nirlaba Ecohealth Alliance di New York, Peter Daszak mengatakan, babi relatif tahan terhadap Covid-19.
“Dengan volume produksi babi secara global, itu akan menjadi masalah besar,” katanya.
Editor: Umaya Khusniah