Pertama di Dunia Ikan Hiu Berwarna Oranye, Ini Penjelasan Ilmuwan

TEGUCIGALPA, iNews.id - Dunia dikejutkan oleh penemuan seekor hiu berwarna oranye terang di perairan Taman Nasional Tortuguero, Kosta Rika. Temuan ini disebut sebagai yang pertama di dunia karena hingga kini tidak ada catatan ilmiah lain tentang hiu dengan warna mencolok seperti itu.

Hiu tersebut pertama kali ditemukan oleh seorang nelayan yang sedang memancing di kawasan laut Tortuguero. Setelah diteliti, para ilmuwan memastikan bahwa fenomena warna oranye ini bukan hasil rekayasa genetik atau pencemaran lingkungan, melainkan kondisi biologis alami yang sangat jarang terjadi.

Baca Juga

Bom Bunuh Diri Guncang Markas Paramiliter Pakistan, 6 Orang Tewas

Fenomena Xantisme

Para peneliti menjelaskan, warna oranye pada hiu ini disebabkan oleh xantisme, sebuah kelainan pada pigmen kulit. Normalnya, hiu berwarna abu-abu atau putih. Namun, pada kasus xantisme, pigmen gelap pada tubuh ikan hilang, sehingga warna kuning atau oranye yang menjadi dominan.

Fenomena ini juga pernah ditemukan pada ikan dan hewan laut lain, tetapi baru kali ini terjadi pada hiu. 

Dalam publikasi di jurnal Marine Biology, ilmuwan menegaskan bahwa hiu oranye ini merupakan temuan perdana di dunia dan menambah daftar panjang keunikan biodiversitas laut.

Albinisme pada Mata

Selain kulit oranye, hiu tersebut juga memiliki mata berwarna putih. Kondisi ini menurut peneliti menandakan adanya albinisme, yaitu kelainan genetik akibat sedikit atau tidak adanya melanin, pigmen yang memberi warna pada kulit, rambut, dan mata.

Gabungan dua kondisi langka, xantisme pada kulit dan albinisme pada mata, membuat hiu ini menjadi spesimen yang sangat unik. Para ilmuwan meyakini, penelitian lebih lanjut terhadap hiu tersebut dapat memberikan pemahaman baru mengenai variasi genetik pada spesies laut.

Penemuan hiu oranye ini tidak hanya menarik perhatian para ilmuwan kelautan, tetapi juga publik internasional. Selain menambah catatan penting tentang keanekaragaman laut, temuan ini juga menjadi pengingat akan misteri alam yang masih banyak menanti untuk diungkap.

Editor: Anton Suhartono