Pertama di Dunia, Perempuan Muda Ini Gunakan Telinga Hasil Print 3 Dimensi
SAN ANTONIO, iNews.id - Seorang perempuan Meksiko berusia 20 tahun menjadi pasien pertama di dunia yang menjalani operasi transplantasi telinga dari hasil printer 3 dimensi. Organ itu lebih dulu dibuat menggunakan sel milik pasien guna menumbuhkan implan.
Dilaporkan surat kabar The New York Times (NYT), Kamis (2/6/2022), perempuan yang hanya disebutkan bernama Alexa itu lahir dalam kondisi cacat langka yang menyebabkan bagian luar telinga kanannya kecil.
Arturo Bonilla, dokter ahli bedah rekonstruksi telinga di San Antonio, Texas, yang menangani Alexa, mengatakan proses dimulai dengan mengambil sekitar setengah gram tulang rawan dari telinga pasien. Setelah itu tim memindai telinga bagian kiri Alexa yang kondisinya normal untuk disesuaikan dengan hasil print 3 dimensi. Dengan begitu telinga kiri dan kanan Alexa akan serasi.
Hasil pemindaian itu kemudian dikirim ke 3DBio Therapeutics, perusahaan yang berbasis di Queens, New York, Amerika Serikat, yang khusus menangani pengobatan regeneratif.
3DBio menggunakan sampel jaringan untuk menumbuhkan miliaran sel yang kemudian dicampur dengan tinta berbasis kolagen. Sampel jaringan itu lalu dimasukkan ke bio-printer 3D yang didesain khusus untuk membuat replika telinga manusia. Seluruh proses hanya memakan waktu kurang dari 10 menit.
Telinga hasil print 3 dimensi itu lalu dikirim di dalam kotak pendingin ke Bonilla. Setelah itu tim dokter melakukan transplantasi dengan menanam telinga ke bagian bawah kulit Alexa, tepat di atas tulang rahang. Operasi ini berlangsung pada Maret.
Menurut 3DBio, telinga Alexa akan terus meregenerasi jaringan tulang rawan hingga akhirnya memiliki tampilan dan nuansa alami.
Sementara itu Alexa mengaku senang dengan telinga baru. Dia merasa terganggu dengan penampilannya saat remaja.
"Anda akan sedikit lebih peduli dengan penampilan saat remaja. Beberapa orang mengatakan hal-hal yang tidak bijaksana, dan itu mulai mengganggu saya," katanya, seraya menambahkan, dia mengakali agar telinganya tak terlihat dengan memanjangkan rambut.
Setelah operasi, Alexa merasa lebih percaya diri dan berharap bisa menata rambutnya lebih pendek atau menguncir atau menyanggulnya.
Editor: Anton Suhartono