Pertama Kali, Arab Saudi Gelar Pameran Mobil Khusus Perempuan

JEDDAH, iNews.id - Sebagai tahapan menuju diperbolehkannya perempuan di Arab Saudi mengemudikan mobil, pameran automotif khusus kaum hawa digelar di Jeddah mulai Kamis 11 Januari 2018. Ini merupakan pameran kendaraan pertama di Saudi yang dikhususkan untuk perempuan.

Jelas saja, para perempuan di sana tak menyia-nyiakan kesempatan tersebut dengan mendatangi lokasi pameran di Le Mall. Sebelumnya, kesempatan duduk di balik setir kemudi bisa dikatakan hampir tak mungkin bagi perempuan Saudi. Namun di pameran itu mereka mengekspresikan kebebasan sebagai pelaku kendaraan.

Baca Juga

Kisah Aktivis Australia Masuk Islam Usai Alami Langsung Kekejaman Blokade Israel di Gaza

"Saya selalu tertarik dengan mobil, tapi kami belum bisa mengemudi. Sekarang saya ingin sekali membeli mobil, tapi saya berharap harganya tidak terlalu mahal," kata Ghada Al Ali, seorang konsumen, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (12/1/2018).

Pameran ini difokuskan pada kendaraan hemat dan ramah lingkungan. Agar transaksi lancar, penyelanggara pameran hanya mempekerjakan wiraniaga perempuan.

"Sudah lazim, perempuan itu merupakan jumlah terbanyak yang berbelanja di mal. Semua bagian tempat ini dilayani oleh perempuan. Kasirnya juga perempuan, bahkan petugas restorannya juga perempuan," kata Sharifa Mohammad, kepala wiraniaga pameran.

Dia berharap penjualan mobil di Saudi berjalan baik, meski saat ini kondisi perekonomian Arab Saudi sedang memburuk. Biaya hidup bertambah tinggi setelah pemerintah menaikkan harga bahan bakar dan memberlakukan pajak pertambahan nilai (PPn) pada bulan ini.

Seperti diketahui, Raja Salman bin Abdulaziz pada September 2017 mencabut larangan mengemudi bagi perempuan. Kebijakan ini akan mulai diberlakukan pada Juni 2018. Keputusan tersebut sangat mengejutkan karena sebelumnya aturan mengenai ruang aktivitas perempuan di negara itu sangat dibatasi. Tak hanya soal mengemudi, perempuan juga tak boleh menonton pertandingan olahraga dan lainnya.

Saudi merupakan negara terakhir yang memberlakukan larangan mengemudi bagi perempuan.

Editor: Anton Suhartono