Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Praperadilan Ditolak, Pendukung Khariq Anhar Bentangkan Poster Protes di PN Jaksel
Advertisement . Scroll to see content

Pertama Kali dalam Beberapa Dekade, Militer Myanmar Eksekusi Mati 4 Aktivis Demokrasi

Senin, 25 Juli 2022 - 11:39:00 WIB
Pertama Kali dalam Beberapa Dekade, Militer Myanmar Eksekusi Mati 4 Aktivis Demokrasi
Pasukan militer Myanmar. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

NAYPYIDAW, iNews.id - Otoritas militer Myanmar pada Senin (25/7/2022) menyatakan telah mengeksekusi mati empat aktivis demokrasi yang dituduh membantu melakukan aksi teror. Eksekusi mati ini menjadi yang pertama di Myanmar dalam beberapa dekade terakhir.

Tidak dijelaskan kapan eksekusi mati itu dilakukan. Namun hukuman dilakukan sesuai dengan prosedur penjara. Sebagai informasi, di Myanmar, eksekusi dilakukan dengan cara digantung.

Sebuah kelompok aktivis, Asosiasi Bantuan Tahanan Politik (AAPP), mengatakan eksekusi yudisial terakhir Myanmar terjadi pada akhir 1980-an. 

Dilansir dari surat kabar Global New Light of Myanmar, keempat aktivis itu antara lain tokoh demokrasi Kyaw Min Yu (53) atau Jimmy dan mantan anggota parlemen dan artis hip-hop Phyo Zeya Thaw (41). 

Keduanya merupakan sekutu dari pemimpin Myanmar yang digulingkan, Aung San Suu Kyi. Keduanya kalah dalam sidang banding pada Juni lalu. Sedangkan dua aktivis lainnya yakni Hla Myo Aung dan Aung Thura Zaw.

Keempatnya telah didakwa di bawah undang-undang kontra-terorisme dan hukum pidana. 

Vonis mati mereka jatuh pada Januari lalu dalam persidangan tertutup. Keempatnya dituduh membantu milisi untuk memerangi tentara yang merebut kekuasaan dalam kudeta tahun lalu dan melancarkan tindakan keras berdarah terhadap lawan-lawannya.

Istri Phyo Zeyar Thaw, Thazin Nyunt Aung mengaku belum diberitahu tentang eksekusi suaminya. Kerabat lainnya tidak dapat segera dihubungi untuk dimintai komentar.
 
Dilansir dari Reuters, orang-orang itu ditahan di penjara era kolonial Insein. Seorang narasumber mengatakan, keluarga mereka mengunjungi penjara itu Jumat lalu. 

"Hanya satu kerabat yang diizinkan berbicara dengan para tahanan melalui platform online Zoom," kata orang itu.

Editor: Umaya Khusniah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut