Pertama Kali, Pejabat Hamas Muncul Setelah Lolos dari Serangan Israel di Qatar
DOHA, iNews.id - Pejabat senior Hamas Ghazi Hamad muncul ke publik setelah serangan Israel ke Doha, Qatar, pada 9 September lalu. Saat itu para delegasi dan pimpinan Hamas berkumpul untuk membahas proposal gencatan senjata di Gaza yang diusulkan Presiden AS Donald Trump.
Hamad yang saat kejadian berada di lokasi menjelaskan momen serangan dan bagaimana para pejabat lolos dalam serangan itu. Dia menegaskan para pemimpin senior selamat dari pengeboman tersebut.
"Kami sedang rapat, bersama delegasi negosiasi dan beberapa penasihat. Kurang dari 1 jam setelah mulai meninjau proposal Amerika yang diterima dari mediator Qatar, kami mendengar ledakan keras," ujar Hamad, kepada Al Jazeera, dikutip Kamis (18/9/2025).
"Kami segera meninggalkan lokasi, karena kami tahu sejak awal bahwa ledakan itu berasal dari tembakan Israel. Kami pernah tinggal di Gaza dan mengalami tembakan sebelumnya," ujarnya, lagi.
Serangan Israel ke Doha menewaskan lima anggota Hamas, namun tak satu pun pejabat senior. Para korban adalah Humam; putra dari pemimpin Hamas Khalil Al Hayya; ajudannya; serta tiga pengawal. Satu korban tewas lainnya adalah pejabat keamanan Qatar yang ikut dalam pembahasan tersebut.
“Penembakan itu begitu intens, situasinya mengerikan, dan roket-roket terus berjatuhan tanpa henti. Ada sekitar 12 roket dalam waktu kurang dari 1 menit, tetapi atas ketetapan Allah, kami selamat dari agresi ini,” ujarnya.
Qatar dan negara-negara Arab serta Islam mengecam keras serangan itu dengan menyebut Israel sebagai pengecut. Hasil KTT Islam-Arab yang digelar di Doha, Qatar, pada Senin lalu menghasilkan pengaktifan pasukan pertahanan Dewan Kerja Sama Teluk untuk mengantisipasi serangan serupa.
Editor: Anton Suhartono