Pertemuan Trump-Kim Batal, Aktivitas Hotel di Singapura Normal Lagi
SINGAPURA, iNews.id - Pertemuan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un pada 12 Juni di Singapura dipastikan batal.
Beberapa jam setelah pengumuman itu disampaikan Donald Trump melalui akun Twitter, dua hotel di Singapura yang disebut-sebut menjadi lokasi pertemuan dan menginap kedua pemimpin berserta rombongan, yakni Marina Bay Sands (MBS) dan Shangri-la, beraktivitas normal kembali. Padahal sebelumnya di dua hotel itu diberlakukan penjagaan ketat.
Polisi-polisi yang ditugaskan menjaga MBS dan Shangri-la sudah diperbolehkan meninggalkan lokasi, seperti dikutip dari The Straits Times, Jumat (25/5/2018).
Tak hanya itu, kedua hotel juga sudah menerima reservasi seperti sedia kala. Pemesanan kamar oleh biro-biro perjalanan yang sebelumnya diblok, kini sudah pulih.
Bahkan, pengamanan di MBS sudah dikendorkan sebelum Trump mengumumkan pembatalan pertemuan dengan Kim Jong un pada Kamis malam waktu setempat. Menyusul berikutnya Shangri-la beraktivitas normal.
Kedua hotel itu memang belum dipastikan sebagai lokasi pertemuan, namun Pemerintah Singapura sudah mengantisipasi terlebih dulu.
Sejak Trump mengumumkan lokasi dan tempat pertemuan di Singapura, kesibukan terkait pengamanan dan persiapan lokasi langsung berjalan. Maklum saja, pertemuan bersejarah ini akan menjadi perhatian dunia. Selain kedua pihak, para jurnalis dari berbagai negara dipastikan akan meliput pertemuan pemimpin dua negara yang sangat langka ini. Bisa dibilang, mata dunia akan tertuju ke Singapura pada tanggal itu.
Efek pembatalan pertemuan Trump-Kim tak hanya dirasakan dua hotel besar itu, tapi juga tempat menginap lain. Diperkirakan ratusan bahkan ribuan jurnalis serta pihak berkepentingan lain dari penjuru dunia akan hadir ke Singapura.
Trump mengumumkan pembatalan pertemuan dengan Kim Jong Un melalui surat yang dirlis di akun Twitter-nya. Dalam surat itu Trump mengungkapkan alasan pembatalan karena meningkatnya tensi kedua pihak.
"Saya sangat mengharapkan untuk berada di sana dengan Anda. Sayangnya, berdasarkan pada kemarahan yang amat sangat dan permusuhan terbuka yang terlihat lewat pernyataan terakhir Anda, saya merasa itu tidak pantas pada saat ini untuk mengadakan pertemuan itu.
Maka, izinkan saya lewat surat ini menyatakan bahwa pertemuan di Singapura tak akan dilaksanakan, demi kebaikan kedua belah pihak tanpa merugikan dunia. Anda berbicara tentang kemampuan nuklir, namun punya kami sangat besar dan berkekuatan dahsyat dan saya berdoa kepada Tuhan mereka tak akan pernah menggunakannya," begitu sepotong isi surat Trump yang ditujukan kepada Kim Jong Un.
Editor: Anton Suhartono