Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Viral Potret PM Thailand dan Kamboja Berjabat Tangan sambil Tersenyum di Malaysia
Advertisement . Scroll to see content

Perundingan Damai Perang Yaman Digelar di Swedia Akhir Pekan Ini

Kamis, 06 Desember 2018 - 12:17:00 WIB
Perundingan Damai Perang Yaman Digelar di Swedia Akhir Pekan Ini
Pengamanan ekstra ketat dilakukan di sekitar Kastil Johannesbergs, yang terletak kira-kira 50 km dari Kota Stockholm, yang dijadikan lokasi pembicaraan damai. (Foto: EPA)
Advertisement . Scroll to see content

STOCKHOLM, iNews.id - Perundingan damai yang disponsori PBB dengan tujuan mengakhiri perang saudara di Yaman akan dimulai di Swedia.

Tim PBB akan mendampingi delegasi Pemerintah Yaman dan kelompok pemberontak Houthi dalam pembicaraan informal di Kastil Johannesbergs di luar kota Stockholm selama akhir pekan ini.

Perang saudara di Yaman menyebabkan krisis kemanusiaan terburuk di dunia belakangan ini. Ribuan orang tewas dalam pertempuran dan jutaan orang terancam kelaparan.

Upaya membuka pembicaraan informal dari kedua pihak yang bertikai sudah dimulai sejak 2016.

Pada September lalu, ada usaha mempertemukan perwakilan mereka di Jenewa, Swiss, namun gagal setelah delegasi kelompok Houthi membatalkan rencana pertemuan.

Terlepas dari berbagai niatnya, para pihak tak terlalu berharap muluk tentang langkah terobosan yang bisa dihasilkan dalam menyelesaikan konflik di Yaman.

Para wartawan yang meliput pertemuan mengatakan, tujuan utama dari pembicaraan awal ini untuk mencegah pertempuran habis-habisan di pelabuhan Hudaydah yang dikuasai pemberontak.

Di kota pelabuhan di pinggir Laut Merah ini terdapat ribuan warga sipil yang terjebak dalam pertempuran.

PBB juga berharap pertemuan ini dapat melahirkan kerangka awal yang dibutuhkan sebagai bahan perundingan lebih lanjut dalam menyelesaikan konflik politik di Yaman.

Pembicaraan yang diperkirakan akan berlangsung sepekan ini akan bersifat informal, dilangsungkan melalui kelompok-kelompok kerja.

"Pada beberapa masalah tertentu, lebih masuk akal bagi kedua pihak untuk duduk bersama, tetapi untuk masalah lainnya mereka akan berdiskusi dalam kelompok terpisah," kata sebuah sumber kepada BBC, Kamis (6/12/2018).

Perwakilan Pemerintah Yaman yang diakui dunia internasional -yang didukung koalisi militer pimpinan Arab Saudi- tiba di Swedia pada Rabu (5/12/2018).

Sehari sebelumnya, utusan khusus PBB Martin Griffiths menemani delegasi kelompok pemberontak Houthi -yang didukung Iran- berangkat ke Stockholm.

Sebelum bertolak, wakil pemerintah Abdullah Al Alimi menulis di Twitter bahwa pembicaraan di Stockholm merupakan kesempatan yang baik untuk perdamaian.

"Kamu bertekad tidak akan menyia-nyiakan kesempatan agar pembicaraan ini berjalan lancar," kata kepala delegasi kelompok Houthi, Mohammed Abdelsalam.

Namun demikian, dia juga memperingatkan kelompok pemberontak harus tetap waspada terhadap upaya peningkatan serangan militer.

Sebagai persiapan untuk membuka jalannya perundingan, Griffiths berhasil mengusahakan dilakukannya evakuasi terhadap 50 orang anggota kelompok Houthi yang terluka untuk dirawat di Oman.

Koalisi militer yang dipimpin Saudi menyetujui permintaan Griffiths ini sebagai langkah membangun kepercayaan menjelang pembicaraan di Swedia.

Yaman luluh lantak akibat konflik yang eskalasinya makin meningkat pada awal 2015, ketika kelompok Houthi menguasai sebagian besar wilayah barat negara itu dan memaksa Presiden Abdrabbuh Mansour Hadi kabur ke luar negeri.

Khawatir dengan kemunculan kelompok Houthi yang dianggap mendapat dukungan Iran, UEA, Saudi dan tujuh negara Arab lainnya melakukan campur tangan dalam upaya untuk memulihkan pemerintahan di Yaman.

Menurut PBB, Setidaknya 6.660 warga sipil tewas dan 10.560 orang terluka selama perang di Yaman.

Perang lebih dari tiga tahun di Yaman mengakibatkan ribuan warga sipil meninggal, kekurangan gizi, terserang penyakit, serta kesehatan yang buruk.

Organisasi Kesehatan Dunia memperingatkan bahwa sekitar 10.000 orang dikhawatirkan terpapar wabah kolera setiap pekannya.

Editor: Nathania Riris Michico

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut