Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Diburu Turki, Menhan Israel: Kami Negara Kuat, Tak Takut Siapa pun
Advertisement . Scroll to see content

Perundingan Gencatan Senjata Hamas dan Israel Dikabarkan Capai Kemajuan di Mesir

Senin, 08 April 2024 - 11:33:00 WIB
Perundingan Gencatan Senjata Hamas dan Israel Dikabarkan Capai Kemajuan di Mesir
Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi (tengah) dan Direktur Badan Intelijen Pusat AS (CIA), William J Burns (kedua dari kiri), mengadakan pertemuan mengenai gencatan senjata di Gaza pada 7 April 2024, di Kairo, Mesir. (Foto: Anadolu via Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

KAIRO, iNews.id – Perundingan mengenai gencatan senjata dalam konflik Gaza mencapai kemajuan di Kairo, Mesir. Semua pihak dikabarkan telah menyetujui poin-poin mendasar dalam negosiasi itu. 

Perkembangan itu terungkap lewat laporan saluran TV Mesir, al-Qahera News, Senin (8/4/2024) pagi. Dalam laporannya, lembaga penyiaran itu memproleh informasi dari salah satu sumber senior Pemerintah Mesir.

Pada Minggu (7/4/2024) kemarin, Israel dan Hamas mengirimkan delegasi ke Mesir untuk melakukan pembicaraan baru mengenai potensi gencatan senjata dalam konflik yang sudah berlangsung enam bulan di Gaza. Sementara Direktur CIA AS, William Burns, tiba di Kairo sehari sebelumnya.
 
Belum ada komentar langsung dari Hamas dan tidak ada satu pun pihak dalam perundingan di Kairo yang mengonfirmasi laporan berita al-Qahera itu.

Menurut al-Qahera, delegasi Hamas dan Qatar meninggalkan Kairo dan akan kembali dalam waktu dua hari untuk menyetujui persyaratan perjanjian akhir. Sementara delegasi Israel dan AS akan berangkat dalam beberapa jam. Media itu menambahkan, konsultasi akan dilanjutkan dalam 48 jam ke depan.

Pada Minggu, Perdana Menteri Israel Benjamin mengatakan, pihaknya tidak akan menyetujui gencatan senjata apa pun tanpa pembebasan tawanan Israel di Gaza. Sementara Hamas menegaskan kembali tuntutannya, yang mencakup gencatan senjata permanen, penarikan pasukan Israel dari Gaza dan kembalinya para pengungsi Palestina ke kampung halaman mereka.

Netanyahu mengatakan, meskipun tekanan internasional meningkat, Israel tidak akan menyerah pada tuntutan ekstrem dari penguasa Gaza, yaitu Hamas.

Akhir pekan kemarin, ribuan pengunjuk rasa Israel di Yerusalem berunjuk rasa pada Minggu menuntut pembebasan sekitar 130 tawanan yang masih ditahan di Gaza. Hampir enam bulan setelah perang, Israel menghadapi protes di dalam negeri yang menuntut kesepakatan untuk membebaskan para sandera itu—yang jumlahnya semakin berkurang akibat serangan pasukan zionis yang membabi buta.

Negara-negara Barat telah menyuarakan kemarahan atas tingginya tingkat kematian di kalangan warga sipil Palestina dan krisis kemanusiaan di Gaza yang disebabkan oleh operasi militer Israel untuk menghancurkan Hamas.

Perang tersebut meletus setelah Hamas menyerang Israel Selatan pada 7 Oktober lalu. Serangan kelompok pejuang Palestina itu menewaskan 1.200 orang Israel kala itu. Tak hanya itu, Hamas juga menawan lebih dari 250 orang lainnya dari Israel. 

Selama enam bulan ini, lebih dari 33.100 warga Palestina gugur akibat serangan Israel di Gaza.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut