Perwira Militer Israel Bertugas di Negara Arab untuk Pertama Kali, Ini Alasannya
MANAMAH, iNews.id - Bahrain menjadi negara Arab pertama yang mengizinkan perwira Israel berkantor. Dia akan bertugas selama beberapa pekan mendatang. Seperti diketahui Bahrain menormalisasi hubungan dengan Israel pada 2021 bersama Uni Emirat Arab, Sudan, dan Maroko.
Perwira tersebut dilaporkan akan bertugas sebagai penghubung dengan Angkatan Laut Amerika Serikat (AS).
"Penunjukan seorang perwira Israel dalam kerangka pengaturan terkait koalisi internasional, terdiri atas lebih dari 34 negara," demikian bernyataan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Bahrain, seperti dilaporkan kantor berita Bahrain News Agency (BNA).
Koalisi tersebut bertugas menjamin kebebasan navigasi di perairan teritorial kawasan serta melindungi perdagangan internasional.
"Menghadapi aksi pembajakan dan terorisme di kawasan," bunyi pernyataan.
Sebelumnya media Israel melaporkan, perwira yang tidak disebutkan idnetitasnya tersebut bertugas di Bahrain sebagai penghubung ke Armada Ke-5 Angkatan Laut AS.
Langkah itu dilaporkan telah disetujui selama kunjungan Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz ke Bahrain pekan lalu, di mana ia dihadiahi pedang seremonial. Kunjungan itu melihat kedua negara menandatangani perjanjian kerja sama keamanan, kesepakatan pertama antara negara Teluk dan Israel.
Sejauh ini Pasukan Pertahanan Israel (IDF) belum mengonfirmasi penunjukan perwiranya di Bahrain. Namun, dalam pernyataan kepada stasiun televisi Channel 13, IDF mengisyaratkan penugasan tersebut sedang dibahas.
"(Israel) Terus-menerus mempelajari peluang untuk memperdalam kerja sama militer dengan negara-negara di kawasan," bunyi pernyataan.
Hubungan Bahrain dan Israel meningkat signifikan dalam beberapa tahun terakhir, sampai pada puncaknya menjalin hubungan diplomatik ditengahi oleh AS pada September 2020 melalui Perjanjian Abraham.
Pada 2021, Bahrain mengirim duta besar pertama ke Israel, serta Israel membuka kedutaan besar di Manamah.
Editor: Anton Suhartono