Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Sempat Dipuji karena Berhasil Kendalikan Covid-19, Kamboja kini Kewalahan
Advertisement . Scroll to see content

Pesan Audio PM Kamboja Soal Lockdown Bocor, Warga Panik Borong Sembako

Kamis, 15 April 2021 - 16:54:00 WIB
Pesan Audio PM Kamboja Soal Lockdown Bocor, Warga Panik Borong Sembako
Perawat mempersiapkan peralatan untuk vaksin Covid-19 massal di Kamboja.
Advertisement . Scroll to see content

PHONM PENH, iNews.id - Pemerintah Kamboja, Rabu (14/4/2021), telah mengumumkan akan menutup (lockdown) Ibu Kota Phonm Penh dan Kota Ta Khmau selama 14 hari, untuk menghentikan penyebaran virus Covid-19

Namun beberapa jam sebelum pengumuman lockdown resmi disampaikan Perdana Menteri (PM) Kamboja, Samdech Techo Hun Sen, pesan audio mengenai keputusan pemerintah tersebut telah bocor dan memicu kepanikan warga yang langsung memborong sembako. 

Dalam pesan audio tersebut, PM Hun Sen sedang berdiskusi dengan menteri di kabinetnya mengenai penerapan Lockdown untuk menghentikan penyebaran virus Covid-19. 

Pesan itu, secara jelas menyebutkan pemerintah akan memberlakukan penguncian dari pukul 00:01 pada 15 April hingga 28 April 2021. Pesan audio berisi rekaman suara PM Hun Sen tersebut langsung tersebar luas dan membuat panik warga Phonm Penh. 

Mereka berbondong-bondong ke pasar untuk membeli makanan dan kebutuhan pokok lainnya. Aksi serupa juga dilakukan warga dengan menyerbu swalayan dan toko serba ada.

Sekretaris negara dan juru bicara Kementerian Kesehatan, Or Vandine, meminta warga tetap tenang dan menahan diri untuk tidak berbondong-bondong membeli makanan karena dapat meningkatkan risiko penularan COVID-19.

"Anda bisa tertular COVID-19 kapan saja di tempat yang terlalu ramai atau tidak ada jarak fisik minimal 1,5 meter dari satu sama lain, dan jika orang belum memakai masker dan belum sering mencuci tangan," kata Vandine.

Dia memohon warga untuk tidak panik dan mempercayakan langkah-langkah preventif yang diambil pemerintah untuk menghentikan penyebaran virus Covid-19, yang dalam beberapa hari terakhir sangat mengkhawatirkan, karena terjadi lonjakan kasus baru.

"Pemerintah tidak akan memberlakukan lockdown penuh yang akan menghalangi masyarakat untuk membeli makanan dan kebutuhan lainnya,” ujar Vandine.

Kamboja telah mengalami peningkatan jumlah kasus baru Covid-19, sejak penularan komunitas ketiga diumumkan, pada 20 Februari 2021. Dalam beberapa hari terakhir, kasus baru justru bertambah secara signifikan di ibukota Phonm Penh. 

Kementerian Kesehatan Kamboja mengumumkan pada Rabu (14/4/2021), terdapat 178 kasus baru, sebagian besar di Phnom Penh, sehingga jumlah total infeksi di negara itu sejauh ini menjadi 4.874 dengan 36 kematian, dan 2.544 kasus aktif.

Kamboja memulai upaya inokulasi anti-COVID-19 pada 10 Februari. Hingga Selasa (13/4/2021), sekitar 1,17 juta dari 16 juta penduduk negara itu telah disuntik vaksinasi Covid-19. 

Editor: Jeanny Aipassa

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut