Pesan Mufti Agung Arab Saudi untuk Jemaah Haji: Jauhi Propaganda Politik!
RIYADH, iNews.id - Mufti Agung yang juga Ketua Dewan Cendekiawan Senior Arab Saudi Syekh Abdulaziz Al Sheikh mendesak jemaah haji untuk menjauhi propaganda politik selama beribadah. Arab Saudi menetapkan Hari Raya Idul Adha 10 Dzulhijjah jatuh pada Rabu (28/6/2023). Ini berarti prosesi haji akan dimulai Senin (26/8/2023) serta Wukuf di Arafah keesokan harinya.
Menurut Abdulaziz, jemaah haji membutuhkan situasi yang kondusif agar maksimal dalam beribadah. Oleh karena itu hal-hal lain, termasuk masalah politik, hasil ditinggalkan terlebih dulu.
“Bagian dari penghormatan atas kesucian Allah, seorang jemaah melaksanakan ibadah dan menjauhi segala sesuatu yang bisa mengganggu hajinya, ketentraman dan ketenangan pikiran, apakah itu perselisihan dan argumen yang mengarah pada kebencian dan dendam, teriakan atau slogan-slogan politik. Lokasi ziarah adalah tempat berdoa dan beribadah,” kata Abdulaziz, dalam pernyataan, dikutip dari Saudi Gazette, Jumat (23/6/2023).
Dia juga mengimbau jemaah untuk melakukan semua proses haji dengan penuh keikhlasan, sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad SAW, serta memuji Allah sebanyak-banyaknya.
“Kami berterima kasih kepada Allah SWT karena menganugerahkan kepada kami agama yang agung ini, Islam. Di hari-hari yang diberkahi ini, para jemaah berduyun-duyun ke tanah yang aman di bawah fasilitas dan layanan terbaik yang disediakan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi,” ujarnya.
Syekh Abdulaziz juga mengajak para jemaah untuk mematuhi tiga hal:
1. Berniat ikhlas menunaikan haji hanya untuk mencari keridhan Allah.
2. Jemaah harus rajin mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW
3. Jemaah harus menghormati kesucian Allah selama haji.
Untuk menghormati kesucian Allah, lanjut dia, jemaah harus menjauhi dosa dan perbuatan buruk.
“Adalah di antara memuliakan kesucian Allah jemaah bekerja sama dengan otoritas terkait menegakkan semua aturan. Menghormati kesucian juga termasuk kesungguhan jemaah untuk menjaga kebersihan perasaannya,” ujarnya.
Editor: Anton Suhartono