Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Penusukan Massal di Dalam Kereta di Inggris, 2 Orang Ditangkap!
Advertisement . Scroll to see content

Pesan Sampo di Situs Online, Wanita Ini malah Dikirimi 20 Paspor AS

Jumat, 27 April 2018 - 06:08:00 WIB
Pesan Sampo di Situs Online, Wanita Ini malah Dikirimi 20 Paspor AS
(Foto: Daily Mail)
Advertisement . Scroll to see content

LONDON, iNews.id – Nicole Mitchell, warga London, Inggris, kaget luar biasa. Dia dikirimi 20 paspor Amerika Serikat (AS) yang baru. Padahal, dia hanya memesan sampo dan alat kosmetik melalui situs belanja online.

Paket itu dikirim oleh perusahaan logistik DHL pada Sabtu (31/3). Saat dibuka, dia mendapat paket dokumen rahasia yang seharusnya dikirim ke Kantor Kedubes AS di London.

Dia lalu menghubungi DHL atas kesalahan pengiriman ini. Kepada Mitchell, petugas DHL mengakui kesalahan pengiriman ini akibat faktor human error. Saat disortir, paket berisi paspor itu berada di sebelah bungkusan berisi sampo dan alat kosmetik seharga 35 pundsterling atau sekitar Rp668.000. Petugas salah memberikan label.

"Ada label di boks itu yang bertulis Kedutaan AS, London. Tapi seseorang, yang saya tidak tahu mengapa, memasang label yang sama di atasnya dengan tulisan IHerb," kata Mitchell, menirukan penjelasan DHL, sebagaimana dikutip dari Daily Mail, Kamis (26/4/2018).

Mengetahui ada yang tak beres, Mitchell menghubungi polisi. Dia khawatir disalahkan karena paket yang nyasar ini merupakan dokumen rahasia negara. Namun polisi justru menyarankannya membuang paket tersebut karena khawatir jatuh ke orang yang salah. Dia pun mengaitkan paspor ini dengan kasus terorisme yang kini tengah marak.

"Ini pelanggaran keamanan yang besar, ada terorisme di seluruh dunia. Bagaimana jika paspor-paspor ini jatuh ke tangan penjahat atau teroris," ujarnya.

Beberapa jam kemudian, petugas kedutaan AS menyambangi rumahnya. Mitchell pun lega setelah dijelaskan duduk persoalannya.

"Tampaknya kurir yang ditugaskan mengirim paspor ini salah memberi label pada kotak. Kami akan menyelidiki masalah ini untuk memastikan peristiwa ini tidak berulang lagi," demikian pernyataan kedubes AS.

Atas kejadian ini, Mitchell menyalahkan DHL dan menuntut penjelasan. Kejadian ini membuatnya khawatir karena bisa saja ada orang dalam yang sengaja membuat masalah dengan motif tertentu.

"Bisa jadi ada orang dalam DHL mencoba menipu dan meminta seseorang untuk menendang pintu saya untuk mencari paspor atau bisa juga murni karena kesalahan manusia. Tapi saya pikir DHL harus menjelaskan hal ini," katanya.

Namun Mitchell belum juga mendapat paket samponya yang mungkin terlanjur dikirim ke orang lain.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut