Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Detik-Detik Pasukan Israel Serang Kapal Kemanusiaan Gaza, Ini Pengakuan Aktivis Turki
Advertisement . Scroll to see content

Pesan Terakhir Greta Thunberg sebelum Diculik Pasukan Israel

Senin, 09 Juni 2025 - 08:32:00 WIB
Pesan Terakhir Greta Thunberg sebelum Diculik Pasukan Israel
Greta Thunberg diculik pasukan Israel. (Foto: X)
Advertisement . Scroll to see content

ISTANBUL, iNews.id - Aktivis lingkungan Greta Thunberg menyampaikan pesan terakhir sebelum diculik pasukan Israel di perairan internasional. 

Ya, kapal bantuan kemanusiaan Freedom Flotilla Coalition (FFC) yang dinaiki, Madleen, diserang oleh pasukan Israel. Kapal tersebut hendak mendekati perairan Jalur Gaza

Di video yang viral di media sosial, Greta mengaku telah diculik dan meminta bantuan kepada Pemerintah Swedia untuk segera membebaskannya. 

"Nama saya Greta Thunberg, dan saya berasal dari Swedia. Jika Anda melihat video ini, kami telah dicegat dan diculik di perairan internasional oleh Israeli Occupation Forces atau pasukan yang mendukung Israel," ujar Greta di dalam kapal, dikutip dari akun resmi FFC di X, Senin (9/6/2025). 

Dia menambahkan, "Saya mendesak kepada semua teman, keluarga, dan kawan saya untuk menekan pemerintah Swedia agar membebaskan saya dan yang lainnya sesegera mungkin." 

Di sisi lain, aktivis asal Turki, Suayb Ordu, mengatakan bahwa pasukan Israel mengancam akan menangkap dan menembaki kapal mereka jika tidak menghentikan pelayaran ke Gaza. 

Namun, para aktivis menolak segala bentuk intervensi Israel dan tetap menjalankan misi mereka secara damai. 

"Jika ada yang menyakiti saya, jika mereka membunuh saya, dan mereka tidak bisa membuktikannya secara visual, ketahuilah bahwa saya tidak melakukan tindakan apa pun. Bahkan jika mereka mengarahkan pistol ke kepala dan menembak, saya tidak akan mengangkat tangan," ujarnya dalam rekaman video yang diunggah di Instagram.

"Saya tidak akan mengatakan sepatah kata pun, saya bahkan tidak akan menatap mata mereka. Kami bergerak maju dengan damai dan saya sangat menghormati teman-teman di kapal ini dan keselamatan mereka," kata Ordu, seperti dilaporkan Anadolu.

Ordu menambahkan, pasukan Zionis juga mungkin memilih seseorang di kapal sebagai kambing hitam untuk membenarkan penyerangan mereka. "Sebagai orang Turki, saya berpotensi dijadikan kambing hitam," ujarnya.

Jika ada informasi salah satu dari aktivis dan kru terluka karena melawan, Ordu menegaskan, maka berita itu bohong.

Editor: Muhammad Sukardi

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut