Pesan WhatsApp Jamal Khashoggi Dibuka, Ini Isinya
WASHINGTON, iNews.id - Percakapan singkat melalui WhatsApp antara Jamal Khashoggi dengan rekannya di Ontario, Kanada, Omar Abdulaziz, diungkap.
Ada lebih dari 400 pesan mereka yang dibeberkan oleh CNN, Senin (3/12/2018). Disebutkan, isi pesan itu menggambarkan bagaimana Khashoggi sangat terganggu dengan kebijakan Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Muhammad bin Salman (MBS).
"Semakin banyak korban yang dia makan, semakin banyak lagi yang dia inginkan," kata Khashoggi dalam pesan yang dikirim ke Omar pada Mei, sebagaimana dilaporkan kembali Anadolu, Selasa (4/12/2018).
"Saya tidak akan terkejut jika tekanan ini akan terjadi, bahkan kepada mereka yang menyemangati dia (MBS)," kata dia lagi.
Disebutkan pula oleh Khashoggi dalam pesan lain bahwa MBS kerap menggunakan kekuatan untuk menunjukkan kekuasannya.
"Dia suka dengan kekuatan, penindasan, dan menunjukkannya, tapi tirani tidak punya logika."
Dalam pesan itu juga terungkap rencana Khashoggi dan Omar untuk membuat gerakan online melibatkan kalangan muda di Saudi. Mereka berencana membuat "tentara elektronik" melibatkan pemuda Saudi untuk memerangi propaganda negara di media sosial.
Namun pada Agustus, Omar mengungkap keyakinannya bahwa pemerintah Saudi sudah mengetahui rencana tersebut.
Bill Marczak, seorang peneliti Citizen Lab, yakin bahwa smartphone Omar diretas oleh operator yang bekerja sama dengan perusahaan spyware Israel, NSO Group Pegasus.
"Peretasan telepon saya memainkan peran besar dalam apa yang terjadi pada Jamal, saya benar-benar minta maaf telah mengatakannya," kata Omar kepada CNN, seraya menambahkan dia dihantui rasa bersalah.
Tim pengacara Omar sudah mengajukan gugatan ke Israel pada Minggu, dengan alasan NSO melanggar hukum internasional dengan menjual perangkat lunaknya ke Arab Saudi. Padahal perusahaan sudah mengetahui perangkat itu akan digunakan untuk melanggar HAM.
Pada Mei lalu, Omar mengatakan bertemu dengan dua pejabat Saudi di Montreal. Para pejabat itu mengaku sebagai suruhan MBS yang menawarkan pekerjaan untuk Omar.
Setelah itu Omar dengan Khashoggi, dia mengaku diminta datang ke kantor kedubes Saudi di Kanada untuk mengisi dokumen. Namun saat itu Khashoggi menyarankan kepada Omar untuk tidak pergi. Sekalipun ingin bertemu, pastikan memilih tempat umum.
Namun, kata Omar, Khashoggi tak konsisten dengan perkataannya. Dia malah pergi ke kantor konsulat Saudi di Istanbul, Turki, untuk mengambil dokumen. Di hari itulah mereka terakhir berkomunikasi melalui WhatsApp.
"Pada 2 Oktober, Khashoggi melakukan sebaliknya. Ini adalah kali terakhir dia memeriksa pesan WhatsApp-nya," bunyi laporan CNN.
Arab Saudi berkali-kali menepis bahwa MBS memerintahkan pembunuhan Khashoggi. Saudi menyebut pembunuhan dilakukan intelijen tanpa sepengetahuan MBS. Jaksa penuntut menyebut ada lima pejabat yang akan menghadapi hukuman mati, termasuk wakil kepala intelijen yang memerintahkan pembunuhan.
Editor: Anton Suhartono