Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Pesawat Amfibi Berbadan Lebar Buatan China Selesai Uji Coba Perdana, Bagaimana Hasilnya?
Advertisement . Scroll to see content

Pesawat Amfibi Terbesar di Dunia Terbang Perdana

Minggu, 24 Desember 2017 - 16:57:00 WIB
Pesawat Amfibi Terbesar di Dunia Terbang Perdana
Pesawat amfibi terbesar di dunia, AG600, menjalani terbang perdana dari Bandara Zhuhai, Provinsi Guangdong, China, Minggu (24/12/2017). (Foto: Ist)
Advertisement . Scroll to see content

BEIJING, iNews.idPesawat amfibi terbesar di dunia sukses menjalani penerbangan perdana (maiden flight). AG600, pesawat yang dikembangkan China itu tinggal landas dari Bandara Zhuhai, Provinsi Guangdong, dan mengudara selama satu jam.

Menurut kantor berita Reuters, televisi negara menunjukkan gambar AG600 terbang pada Minggu (24/12/2017) pagi dan mendarat satu jam setelahnya. ”Pendaratan disambut dengan musik bela diri dan sorakan warga yang menonton langsung. Mereka melambai-lambaikan bendera China,” tulis Reuters, Minggu (24/12/2017).

Sementara media pemerintah, Xinhua mendeskripsikan pesawat yang juga disebut TA-600 atau Kunlong itu sebagai "pelindung laut, pulau, dan terumbu karang". AG600 yang diproduksi Perusahaan Industri Penerbangan China (AVIC) sebelumnya dijadwalkan terbang perdana awal tahun ini. Namun tidak dijelaskan mengapa tertunda setelah uji coba mereka pada April 2016.    

AVIC menghabiskan hampir delapan tahun untuk mengembangkan pesawat ini. Selain bisa untuk keperluan militer, pesawat juga digunakan untuk operasi penyelamatan laut dan kebakaran hutan.

Sebagai pesawat amfibi terbesar di dunia, Kunlong memiliki spesifikasi panjang 36,9 meter, tinggi 12,1 meter, dan rentang sayap (wingspan) 38,8 meter. Daya jelajah mencapai 4.500 kilometer atau setara 2.800 mil. Berdasarkan ukuran fisik, AG600 hampir setara dengan Boeing 737.    

Perancang utama AG600, Huang Lingcai, dikutip China Daily awal bulan ini mengatakan, pesawat dapat melakukan perjalanan pergi-pulang tanpa mengisi bahan bakar dari Provinsi Hainan ke James Shoal (Beting Serupai), pulau yang diklaim milik China tetapi terletak dekat Sarawak, Malaysia.

Dibekali empat mesin turboprop (baling-baling), AG600 dapat mengangkut 50 penumpang. Pesawat juga dapat menyedot 12 metrik ton air dalam waktu 20 detik untuk perjalanan pemadaman kebakaran.

Xinhua menyatakan, AVIC telah menerima pesanan 17 unit pesawat ini yang berasal dari departemen dan perusahaan China. Selandia Baru dan Malaysia juga dikabarkan tertarik untuk membeli. ”Pesawat dapat menggunakan bandara konvensional dan laut untuk take off maupun landing,” bunyi laporan Xinhua.

Penerbangan perdana AG600 dinilai sebagai cara China menunjukkan kepada dunia bahwa mereka serius dengan program modernisasi militer besar-besaran, mulai dengan pengujian rudal antisatelit dan pembangunan kapal induk pertama buatan dalam negeri.

Editor: Zen Teguh

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut