Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Pesawat Cessna Bawa Turis Asing Jatuh dan Terbakar di Kenya, 12 Orang Tewas
Advertisement . Scroll to see content

Pesawat Jatuh di Rusia Diduga Disebabkan Rusaknya Sensor Kecepatan

Rabu, 14 Februari 2018 - 09:42:00 WIB
Pesawat Jatuh di Rusia Diduga Disebabkan Rusaknya Sensor Kecepatan
Opreasi penyelamatan pesawat Saratov Airlines 6W703 yang jatuh di Rusia (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

MOSKOW, iNews.id - Gangguan pada sensor kecepatan karena terkena es diduga menjadi penyebab jatuhnya pesawat penumpang Rusia, Saratov Airlines 6W703, pada Minggu 11 Februari 2018 yang menewaskan 71 orang.

Menurut komite penerbangan Rusia, kesalahan pada instrumen tersebut menyebabkan pilot tak menerima data valid mengenai kecepatan pesawat.

Dilansir BBC, Rabu (14/2/2018), analisis awal dari alat perekam penerbangan menunjukkan, pesawat yang mengangkut 65 penumpang dan enam kru itu mengalami masalah 2,5 menit setelah lepas landas, pada ketinggian sekitar 1.300 meter.

Pada ketinggian itu, instrumen mulai menampilkan data kecepatan berbeda, yang mungkin disebabkan kerusakan sensor, sementara di saat bersamaan sistem pemanas mereka dimatikan. Saat kru mendeteksi permasalahan ini, mereka mematikan sistem autopilot yang pada akhirnya membuat pesawat menukik 30-35 derajat.

Sementara itu, media Rusia melaporkan, kapten pesawat sempat menolak tindakan untuk menghilangkan lapiran es sebelum lepas landas di Bandara Domodedovo, Moskow. Memang, tindakan menghilangkan lapisan es hanya bersifat opsional, keputusan ada pada kru pesawat yang didasarkan pada kondisi cuaca.

Sensor kecepatan yang dikenal sebagai Pitots juga diduga menjadi penyebab kecelakaan pesawat Air France pada 2009 di Laut Pasifik yang menewaskan 228 orang.

Seperti diketahui, pesawat jenis Antonov An-148  itu jatuh beberapa menit setelah lepas landas dari Bandara Domodedovo. Lebih dari 1.400 puing dan ratusan pecahan bodi pesawat ditemukan di area yang luas di Ramensky, sebelah tenggara Moskow.

Pesawat berusia 7 tahun ini sedang dalam perjalanan ke Orsk di pegunungan Ural dan kehilangan kontak pada pukul 14.27 waktu setempat, tanpa mengirim panggilan darurat. Komisi keselamatan transportasi Rusia menyatakan, pesawat masih utuh sebelum menghujam bumi, mengindikasikan burung besi itu tidak meledak di udara.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut