Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Perbaikan Perangkat Lunak Rampung, Pesawat Airbus A320 di RI Siap Terbang Lagi
Advertisement . Scroll to see content

Pesawat Selandia Baru Dilarang Mendarat di China, Ini Kata PM Ardern

Senin, 11 Februari 2019 - 14:40:00 WIB
Pesawat Selandia Baru Dilarang Mendarat di China, Ini Kata PM Ardern
Pesawat Air New Zealand NZ289 dilarang mendarati di China karena permasalahan administrasi (Ilustrasi, Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

WELLINGTON, iNews.id - Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern menanggapi santai insiden pelarangan mendarat pesawat Air New Zealand rute Auckland-Shanghai, China, pada Minggu (10/2/2019).

Menurut Ardern, pelarangan mendarat ini lebih disebabkan alasan administrasi dan tidak berpengaruh pada hubungan kedua negara.

Air New Zealand lepas landas dari bandara Auckland pada Minggu dini hari. Di tengahan perjalanan atau sekitar 5 jam penerbangan, pesawat yang mengangkut sekitar 270 penumpang itu putar balik setelah pilot mendapat kabar bahwa mereka tak diizinkan mendarat di China.

"Saya kira ini penting untuk diperjelas dan tidak membingungkan antara masalah administrasi dan peraturan sebagai masalah yang berkaitan dengan hubungan (dua negara)," kata Ardern, seperti dikutip dari Reuters, Senin (11/2/2019).

Ardern menjelaskan, pesawat maskapai pemerintah itu tak memenuhi persyaratan yang diminta otoritas China sehingga tak diizinkan mendarat.

"Ini lebih kepada masalah administrasi. Ada harapan bahwa pesawat yang masuk harus terigistrasi, dan bahwa pesawat yang dibicarakan itu belum memenuhi persyaratan administrasi," katanya.

Kementerian luar negeri China belum mengomentari insiden ini.

Sementara itu berdasarkan data dari situs web pelacakan penerbangan, FlightAware, pesawat melanjutkan perjalanan pada Minggu malam dan mendarat di Shanghai pada Senin pagi.

Pernyataan Ardern itu disampaikan setelah para politisi dan analis mempertanyakan apakah insiden ini terkait dengan memburuknya hubungan perdagangan kedua negara.

"Kita perlu mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di sini. Apakah ini bagian dari kemunduran yang sedang berlangsung dalam hubungan Selandia Baru dan China," kata pemimpin partai oposisi Partai Nasional, Simon Bridges, di Twitter.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut