Pesawat Tergelincir lalu Terbakar di Turki, 1 Orang Tewas dan 157 Luka-Luka
ISTANBUL, iNews.id - Sebuah pesawat yang mengangkut 177 orang tergelincir di landasan pacu di bandara Istanbul, Turki, lalu terbakar dan terbagi menjadi tiga bagian usai mendarat dalam cuaca buruk, Rabu (5/2/2020). Akibatnya, satu orang tewas dan 157 lainnya cedera dalam kecelakaan itu.
Gambar langsung yang disiarkan televisi Turki menunjukkan, beberapa orang memanjat melalui celah besar di pesawat yang terbelah dan melarikan diri ke salah satu sayap di bagian belakang.
Boeing 737 yang dioperasikan oleh maskapai berbiaya rendah, Turki Pegasus Airlines, terbang ke bandara Sabiha Gokcen di Istanbul dari kota pelabuhan Aegean, Izmir.
Menurut televisi NTV, pesawat itu diduga diterpa angin kencang dan hujan lebat yang menghantam Istanbul, kota terbesar di Turki.
Pejabat mengaitkan kecelakaan itu dengan cuaca buruk.
"Pada tahap ini, 157 orang yang terluka berada di rumah sakit dan salah satu warga kami kehilangan nyawa," kata Menteri Kesehatan Turki, Fahrettin Koca, seperti dilaporkan AFP, Kamis (6/1/2020).
"Beberapa penumpang mengevakuasi diri dari pesawat itu sendiri, tetapi yang lain terjebak di dalam dan penyelamat kami bekerja membebaskan mereka," kata Menteri Transportasi, Mehmet Cahit Turhan, di televisi CNN-Turk.
Pesawat itu membawa 171 penumpang dan enam kru, kata Gubernur Istanbul Ali Yerlikaya, sementara laporan media Turki mengatakan ada 12 anak di dalamnya.
Gubernur Yerlikaya mengatakan, pesawat meluncur sekitar 60 meter setelah tergelincir dari landasan pacu, dan kemudian jatuh sekitar 30 hingga 40 meter ke pinggir sungai.
"Kecelakaan itu, bisa memiliki konsekuensi yang lebih serius," katanya.
NTV menunjukkan gambar pesawat yang rusak parah dan nyala api di dalamnya, yang kemudian dipadamkan oleh petugas pemadam kebakaran.
Setelah gelap, rekaman televisi menunjukkan puluhan pekerja penyelamat di sekitar pesawat dengan senter.
Beberapa jet air disemprotkan ke badan pesawat yang terbelah, sementara yang lain tampak naik ke pesawat untuk menyisir kabin.
Editor: Nathania Riris Michico