Pesawatnya Ditembak Jatuh, Rusia Tutup Jalur Udara dan Laut di Suriah
TEL AVIV, iNews.id - Rusia makin gencar meningkatkan operasi di lepas pantai Suriah setelah pesawat tempurnya ditembak jatuh sistem rudal S-200 Suriah. Militer Rusia dilaporkan menutup lalu lintas udara, darat, dan laut di wilayah Suriah yang berbatasan dengan Siprus.
Langkah Rusia itu dilaporkan media-media Siprus pada Kamis (20/9/2018). Penutupan lalu lintas udara dan laut itu dilakukan bertujuan memuluskan operasi militernya.
Dilaporkan dari Times of Israel, Jumat (21/9/2018), sumber-sumber di Israel membenarkan laporan tersebut. Namun, militer Rusia belum memberikan konfirmasi.
Sebanyak 15 tentara Rusia pada Senin (17/9/2018) saat pesawat intai Il-20 secara tak sengaja ditembak jatuh oleh sistem rudal pertahanan S-200 Suriah di wilayah Latakia. Insiden itu terjadi saat sistem rudal Suriah merespons serangan empat jet tempur F-16 Israel.
Rusia tidak menyalahkan Suriah sebagai sekutunya. Sebaliknya, mereka menyalahkan Israel dengan tuduhan menjadikan pesawat Il-20 sebagai tameng jet-jet tempur Israel dari serangan balasan sistem S-200.
Kepala Militer Israel Letnan Jenderal Gadi Eisenkot menyatakan kesedihan atas tragedi yang dialami pesawat Moskow.
"Israel akan melanjutkan pekerjaan tanpa kompromi untuk menjamin keamanan negara," katanya.
Insiden itu juga memicu ketegangan antara Rusia dan Israel. Rusia menyalahkan Israel dan mengancam akan membalas.
Sementara itu, Presiden Vladimir Putin segera meredam ketegangan. Dia memastikan bukan jet tempur Israel yang menembak jatuh pesawat Il-20.
Menurutnya, kejadian tersebut merupakan peristiwa yang kebetulan berakhir tragis.
Kendati demikian, Putin menuntut penyelidikan menyeluruh atas insiden tersebut.
Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman mengaku setuju dengan Putin bahwa kejadian tersebut adalah "kesalahan tragis". Namun, dia tetap menyalahkan militer Suriah.
"Tentara (Presiden Bashar) Assad bertanggung jawab atas kesalahan tragis ini," katanya.
"Suriah memiliki pasukan, (sistem) pertahanan udara, orang-orang yang tidak bertanggung jawab dan tidak terampil yang beroperasi ketika pesawat Angkatan Udara Israel sudah berada di wilayah udara Israel," katanya.
Lieberman juga bersedia memberikan informasi kepada Rusia perihal insiden itu.
"Tidak ada yang kami sembunyikan," katanya.
Editor: Nathania Riris Michico