Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Prabowo Semringah Indonesia Raih 91 Emas di SEA Games 2025
Advertisement . Scroll to see content

Petugas Maskapai Air Canada Paksa Atlet Muslimah Lepas Jilbab di Depan Umum

Selasa, 24 September 2019 - 14:22:00 WIB
Petugas Maskapai Air Canada Paksa Atlet Muslimah Lepas Jilbab di Depan Umum
Petugas maskapai Air Canada paksa muslimah atlet AS buka jilbab saat boarding (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

SAN FRANCISCO, iNews.id - Pelecehan terhadap umat Islam di dunia penerbangan kembali terjadi. Kali ini dialami seorang remaja 13 tahun atlet squash asal Amerika Serikat (AS).

Perempuan bernama Fatima Abdelrahman itu dipaksa melepas jilbab di depan umum oleh petugas maskapai Air Canada sebelum penerbangan dari San Francisco, AS, menuju Toronto, Kanada, pada akhir Juli lalu. Fatima bersama teman-temannya hendak ke Kanada untuk mengikuti turnamen internasional pada 1 Agustus 2019.

Menurut perempuan asal Santa Clara, California, itu petugas boarding Air Canada memintanya melepas jilbab setelah mencocokkan foto di paspor dengan penampilannya saat itu. Namun Fatima menolak membukanya dengan alasan menjaga aurat.

Dalam laporan yang diajukan sebuah organisasi hak-hak muslim disebutkan, Fatima sebenarnya bersedia membuka jilbab asal di tempat tertutup. Namun petugas Air Canada menolak dan membawanya ke lorong, meskipun di tempat itu masih banyak orang berlalu lalang.

Di tempat itu jilbab Fatima dibuka. Namun petugas yang memeriksanya tidak melihat ke paspor, hanya sebatas menatap wajahnya saja. Setelah itu dia diperbolehkan masuk pesawat.

(Fatima Abdelrahman/CAIR)

"Pertama-tama, jilbab ini tidak menutupi wajah saya. Jadi meskipun di foto paspor saya mengenakan jilbab, Anda tetap masih bisa melihat wajah saya dan memastikan orang yang sama," kata Fatima, kepada stasiun televisi ABC7.

"Saya melihat seseorang menggunakan topi, tetapi mereka tidak diminta untuk melepasnya. Tidak mencoba membandingkan antara syal dan topi. Jadi mengapa saya diminta untuk melepas jilbab, sementara mereka tidak? Jadi ya, saya merasa didiskriminasi," tuturnya, lagi.

Air Canada sudah mendapat laporan tentang insiden tersebut setelah saudara perempuan Fatima, Sabreen Abdelrahman, mengirim keluhan melalui akun Twitter perusahaan.

Dalam tanggapannya di Twitter, maskapai menyampaikan penyesalannya atas kejadian tersebut. Maskapai mengaku bisa memahami apa yang dialami Fatima. Mereka juga akan menghubungi Fatima.

Dewan Hubungan Islam-Amerika Kantor Wilayah San Francisco (CAIR-SFBA) pada akhir pekan ini juga mengajukan keluhan kepada Air Canada.

Koordinator Layanan Sipil & Hak Asasi Manusia CAIR-SFBA Ammad Rafiqi mengatakan, pihaknya akan memastikan bahwa di masa mendatang, muslim yang bepergian menggunakan Air Canada atau maskapai lain tidak mendapat perlakuan diskriminatif karena agama dan menghormati keyakinan masing-masing.

"Kami berharap Air Canada menunjukkan tanggung jawab dengan mau duduk satu meja untuk memastikan Fatima mendapatkan semua hak-haknya yang telah dilanggar serta tekanan yang dialaminya," bunyi pernyataan.

Sementara itu keluarga Fatima mengatakan telah mendapat surat elektronik dari Air Canada yang memberi tahu bahwa maskapai telah mengubah kebijakan sejak insiden itu, namun tidak dijelaskan apakah mereka mau bertemu untuk bertemu dan menjelaskan kejadian ini.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut