Petugas Pemadam Kebakaran Ini Nyaris Meninggal Gara-Gara Popcorn Nyangkut di Gigi

CORNWALL, iNews.id - Seorang petugas pemadam kebakaran di Cornwall, Inggris, nyaris kehilangan nyawa hanya karena ada popocorn yang menyangkut di antara giginya.

Sebutir popocorn terselip di antara geraham kiri pria bernama Adam Martin itu setelah dia memakan snack tersebut bersama istrinya, Helen, di rumah mereka pada September 2019, seperti dilaporkan Metro baru-baru ini.

Baca Juga

Thailand dan Kamboja Berkonflik Lagi, 4 Tentara Bangkok Terkena Ledakan Ranjau

Karena merasa tak nyaman, Martin berusaha mengelurkan popcorn tersebut menggunakan barang-barang ditemukan tergeletak di sekelilingnya, seperti pena, tusuk gigi, kawat, bahkan paku.

Sepekan kemudian, pria berusia 41 tahun itu mengalama gejala seperti flu dan pergi ke dokter umum. Dokter pun melakukan tes darah dan rontgen dan hasilnya menunjukkan tanda-tanda peradangan.

Setelah kunjungan pertama ke dokter, Martin mengalami luka di jari kakinya. Dia pun ke dokter pada 18 Oktober 2019 untuk memeriksakannya.

Selain itu Martin mengeluh suka berkeringat di malam hari, mudal lelah, sakit kepala, dan denyut jantung berlebihan, yang semuanya merupakan gejala endokarditis.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, endokarditis merupakan infeksi kronis pada lapisan jantung, terutama disebabkan bakteri. Luka di jari kaki didiagnosis sebagai lesi Janeway, yang juga merupakan dampak infeksi yang sama.

Setelah pemindaian dada lebih lanjut, dokter mendati Martin mengalami gangguan jantung dan harus menjalani operasi darurat.

Dia kemudian dirawat pada 29 Oktober untuk menjalani operasi jantung terbuka selama 7 jam demi menyembuhkan katup jantung yang rusak. Setelah dioperasi, dia kembali pulih dan diperbolehkan pulang pada akhir Oktober.

“Jantung saya tidak berfungsi dengan baik. Pada dasarnya rusak. Infeksi telah memakan katup keluar. Saya seharusnya pergi ke dokter gigi sejak awal. Saya tidak ingin orang lain melakukan apa yang saya lakukan," kata Martin.

Editor: Anton Suhartono