Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Trump Larang Warga Palestina dan Suriah Masuk Amerika, Ini Alasannya
Advertisement . Scroll to see content

Pidato di Hari Kemerdekaan AS, Trump: Bagi Amerika Tak Ada yang Mustahil

Jumat, 05 Juli 2019 - 10:23:00 WIB
Pidato di Hari Kemerdekaan AS, Trump: Bagi Amerika Tak Ada yang Mustahil
Donald Trump (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON, iNews.id - Presiden Amerika Setikat (AS) Donald Trump menyampaikan pujian kepada militer dan para pahlawan negara saat menyampaikan pidato di peringatan hari kemerdekaan bertajuk 'Salut to America', Kamis (4/7/2019).

Trump menyebut, AS masih menjadi negara hebat setelah 2 abad. Dia yakin kejayaan itu akan berlanjut di masa mendatang.

"Benar-benar negara yang hebat," kata Trump, dalam pidatonya yang dipenuhi dengan ucapan patriotisme, dikutip dari AFP, Jumat (5/7/2019).

"Bagi orang Amerika, tidak ada yang mustahil,” ujarnya, menegaskan.

Peringatan yang berlangsung di Washington ini dimeriahkan oleh parade peralatan perang darat maupun udara. Tank-tank serta pesawat tempur dari berbagai jenis menebalkan atmosfer patriotime di lokasi acara, Nation Mall Washington.

Saat pesawat tempur, termasuk siluman pengebom B2, yang jarang diperkihatkan ke publik terbang di lokasi, Trump mengungkap berbagai peristiwa penting menyangkut sejarah AS, mulai dari penemuan inovatif hingga kemenangan di medan perang.

“Negara paling luar biasa dalam sejarah dunia. Hari ini, kita bersatu sebagai satu bangsa dengan penghormatan yang sangat istimewa ini untuk Amerika. Kami merayakan sejarah kami, warga kami, dan para pahlawan yang dengan bangga mempertahankan bendera kami, laki-laki dan perempuan pemberani militer Amerika Serikat," ucapnya.

Pidatonya itu mengundang sorak-sorai dari puuhan ribu warga yang menyaksikan langsung di National Mall.

"Bangsa kita lebih kuat hari ini daripada sebelumnya. Ini adalah yang terkuat sekarang," katanya.

Namun pidato Trump itu mengundang kritikan dari banyak kalangan, terutama kubu Demokrat. Sebelumnya, dia diperingatkan agar tidak menjadikan momen ari kemerdekaan AS sebagai panggung politik. Dia dituduh mendompleng perayaan ini untuk meningkatkan kedudukan politik dan menyerang lawannya dari Demokrat.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut