Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Angsa Asyik Nongkrong di Rel, Kereta Cepat Jepang Ngerem Mendadak
Advertisement . Scroll to see content

Pidato Terakhir, Kaisar Akihito: Saya Berdoa untuk Perdamaian Dunia

Selasa, 30 April 2019 - 16:10:00 WIB
Pidato Terakhir, Kaisar Akihito: Saya Berdoa untuk Perdamaian Dunia
Kaisar Akihito menyampaikan pidato terakhir (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

TOKYO, iNews.id - Kaisar Akihito resmi meletakkan jabatan, Selasa (30/4/2019), dalam upacara turun takhta di Istana Kekaisaran di Tokyo. Pria 85 tahun itu menyampaikan pidato terakhir berisi ucapan terima kasih atas dukungan dari masyarakat serta berharap kedamaian di masa depan.

"Terima kasih yang mendalam kepada rakyat Jepang. Saya berdoa untuk perdamaian dan kebahagiaan semua warga Jepang dan seluruh dunia," ujaranya, dikutip dari AFP.

Akihito merupakan kaisar Jepang pertama yang mengundurkan diri sejak lebih dari 200 tahun lalu. Lazimnya, seorang kaisar menjabat sampai meninggal dunia.

Masa kekaisaran Akihito berlangsung selama 31 tahun dan dikenal sebagai Heisei yang berarti 'mencapai perdamaian'.

Masa jabatannya resmi berakhir dalam upacara yang dihadiri sekitar 300 pemimpin politik dan pejabat sekitar pukul 17.00 waktu setempat.

Upacara turun takhta hanya berlangsung 10 menit di Ruang Matsuno Ma atau Ruang Pine, sebuah aula yang indah di Istana Kekaisaran.

Ritual diadakan di hadapan barang 'suci' kekaisaran yakni pedang dan permata kuno sebagai bukti penting legitimasi kaisar.

Proses turun takhta dimulai dengan ritual Shinto pada Selasa pagi. Akihito mengenakan jubah berwarna coklat keemasan dan topi hitam yang menjulang melakukan ritual melapor turun takhta kepada leluhurnya di beberapa tempat suci di istana.

Keesokan harinya, proses masih berlanjut dengan penobatan Putra Mahkota Naruhito yang akan menggantikan ayahnya. Acara juga digelar di istana.

Namun, Naruhito tidak akan menjadi kaisar Jepang sampai tengah malam dan dia akan mewarisi tanda pangkat dua pada upacara yang akan digelar pada Rabu pukul 10.30 sebelum membuat pernyataan publik resmi pertama tak lama setelah itu.

Berbeda dengan upacara turun takhta Akihito yang tidak boleh dihadiri perempuan, penobatan besok akan dihadiri perempuan walau hanya seorang. Dia adalah satu-satunya perempuan di anggota kabinet Perdana Menteri Shinzo Abe, sementara perempuan anggota kekaisaran tetap dilarang berpartisipasi.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut