Pilot Singapura Airlines Dilarang Terbang karena Tak Lolos Tes Alkohol
SINGAPURA, iNews.id - Saat naik pesawat, para penumpang tentunya tidak ingin menduga-duga apakah pilot yang akan menerbangkan pesawat itu dalam kondisi mabuk atau tidak.
Namun pada Sabtu (15/9/2018) lalu, seorang pilot maskapai Singapore Airlines dicegah terbang dari Bandara Melbourne karena tak lolos saat dites alkohol secara acak.
Tes dilakukan dengan cara meniup alat untuk mengetahui kadar alkohol dalam tubuh seseorang.
Di Australia, tes alkohol tidaklah diwajibkan untuk setiap penerbangan, kecuali secara khusus diatur dalam kontrak pilot suatu maskapai.
Kepada ABC, Manajer Keselamatan Federasi Pilot Australia Marcus Diamond menjelaskan, ribuan tes alkohol dilakukan Otoritas Keselamatan Penerbangan Sipil dan perusahaan penerbangan setiap tahun.
"Tes secara acak dimulai pada 2008. Sekarang seorang pilot lebih mungkin dites daripada 10 tahun lalu. Hasil tes positif untuk para pilot kurang dari 0,001 persen dari keseluruhan tes yang dilakukan," kata Diamond.
"Pilot umumnya sangat profesional. Siapa pun yang terbang tahu hal ini. Tingkat kegagalannya sangat rendah. Tapi ketika terjadi, langsung jadi sebuah peristiwa," jelas Diamond.
Tes alkohol diwajibkan di China untuk beberapa perusahaan penerbangan. Para krunya diharuskan melakukan pemeriksaan medis lengkap sebelum masuk ke pesawat.
Menurut Diamond, tes tersebut mencakup masalah kelelahan fisik dan kondisi umum kru sebelum mereka terbang.
"Jadi mereka menjalani proses wawancara setiap kali mau terbang," tambahnya.
Efek kelelahan bagi seseorang seringkali dibandingkan dengan efek minum alkohol. Namun menurut Diamond, tak ada tes untuk kelelahan.
"Kita tidak dapat mengambil sampel tubuh seseorang dan mengatakan mereka terbukti lelah. Pengujianya lebih subyektif," ujarnya.
Diamond percaya penyalahgunaan minuman keras dan narkoba di kalangan pilot lebih rendah daripada masyarakat pada umumnya.
Namun, dia memperingatkan para pilot ini tidaklah kebal dari serangan alkohol dan narkoba. Menurutnya, inilah salah satu alasan Federasi Australia Air Pilot bersama organisasi internasional mendukung program HIMS, yang menangani penyalahgunaan miras dan narkoba di kalangan pilot.
"Jika kami mengidentifikasi pilot bermasalah, kami akan menariknya dan memasukkan mereka dalam proses penenangan guna mendukung mereka kembali ke perannya," paparnya.
Editor: Nathania Riris Michico