Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Trump Yakin Iran Tak Punya Kemampuan Nuklir Lagi
Advertisement . Scroll to see content

Pilpres Iran 2 Putaran, Kandidat Reformis dan Garis Keras Bersaing Ketat

Sabtu, 29 Juni 2024 - 15:20:00 WIB
Pilpres Iran 2 Putaran, Kandidat Reformis dan Garis Keras Bersaing Ketat
Kandidat presiden Iran dari kubu reformis, Massoud Pezeshkian, bersaing ketat dengan pesaing terdekatnya dari kelompok garis keras, Saeed Jalili (Foto; Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

DUBAI, iNews.id - Kandidat presiden Iran dari kubu reformis, Massoud Pezeshkian, mengungguli perolehan suara pesaing terdekatnya dari kelompok garis keras, Saeed Jalili, berdasarkan penghitungan sementara Pilpres Iran 2024. 

Dari total 14 juta suara yang telah dihitung oleh Kementerian Dalam Negeri, Pezeshkian meraup lebih dari 5,9 juta suara. Sementara itu, Saeed Jalili memperoleh 5,5 juta lebih suara.

Kementerian Dalam Negeri Iran memastikan, pemungutan suara akan digelar dua putaran untuk menentukan pemenang karena persaingan ketat antara Pezeshkian dan Jalili. Keduanya tak ada yang memperoleh suara di atas 50 persen.

Jika tidak ada calon yang memperoleh sedikitnya 50 persen + 1 dari seluruh surat suara yang dihitung, termasuk blanko, putaran kedua akan digelar untuk dua kandidat teratas. Pilpres putaran kedua akan diadakan pada Jumat pertama setelah hasil resmi diumumkan.

Pilpres Iran tahun ini, dipercepat setahun karena mencari pengganti Ebrahim Raisi yang meninggal akibat kecelakaan helikopter, kurang mendapat sambutan.

Beberapa sumber orang dalam pemerintahan mengungkap, tingkat partisipasi pemilu hanya 40 persen, lebih rendah dari perkiraan para pemimpin agama Iran.

Kalangan ulama sudah berupaya mengajak masyarakat untuk pemilih yang tinggi untuk mengimbangi krisis legitimasi yang dipicu oleh ketidakpuasan publik atas kesulitan ekonomi dan pembatasan kebebasan politik dan sosial.

Presiden berikutnya diperkirakan tidak akan melakukan perubahan besar dalam kebijakan program nuklir atau dukungan terhadap kelompok peoksi di Timur Tengah, karena pemimpin tertinggi bertanggung jawab atas semua urusan penting negara. Namun, presiden menjalankan pemerintahan sehari-hari dan bisa memengaruhi kebijakan dalam dan luar negeri Iran.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut