Pilwalkot New York, Kandidat Muslim Zohran Mamdani Siap Ukir Sejarah

NEW YORK, iNews.id - Kota New York, Amerika Serikat, menggelar pemilihan wali kota, Selasa (4/11/2025). Calon dari Partai Demokrat, Zohran Mamdani, unggul dalam berbagai polling atas tiga kandidat lain.

Jika terpilih, Mamdani akan menjadi wali kota Muslim pertama yang memimpin kota metropolitan tersebut.

Pemberontak RSF Dituding Tutupi Skandal Genosida dengan Bakar dan Kubur Jenazah

Komisi Pemilihan Umum Kota New York mengungkap, sejauh ini lebih dari 735.000 surat suara telah masuk dalam pemungutan suara awal, rekor baru dibandingkan pilwalkot sebelumnya.

Tingginya jumlah pemilih disebabkan persaingan wali kota sangat sengit dan menjadi berita utama media nasional AS. Ini tak lepas dari sosok Mamdani yang buka saja mewakili suara Partai Dempokrat, tapi juga umat Islam dan imigran.

Cawalkot Muslim New York Mamdani Unggul dalam Polling meski Dituduh Teroris

Mamdani mengangat beberapa isu dalam kampanyenya yakni keterjangkauan biaya hidup serta beberapa isu krusial lain yang membebani kantong para pemilih. Di saat yang sama dia menghadapi gelombang fitnah, termasuk dari sesama politiski Demokrat, terkait statusnya sebagai Muslim. Para lawan politik mengaitkannya dengan kelompok teroris dan jihadis internasional.

Mamdani memperjuangkan pembekuan sewa bagi warga New York yang tinggal di perumahan dengan sewa stabil, layanan penitipan anak universal gratis, bus gratis, dan pembukaan toko swalayan yang dikelola pemerintah kota untuk menyediakan bahan makanan lebih murah di kota berpenduduk 8,4 juta jiwa tersebut.

Calon Wali Kota Muslim New York Mamdani Diserang Tuduhan Rasisme dan Teroris Jelang Pencoblosan

Semua ini akan dibiayai dengan menaikkan tarif pajak perusahaan menjadi 11,5 persen, sama dengan di wilayah tetangga, New Jersey. Selain itu Mamdani akan mengenakan pajak penghasilan 2 persen bagi mereka berpenghasilan lebih dari 1 juta dolar per tahun.

Pesaing terkuatnya adalah mantan Gubernur New York Andrew Cuomo serta calon dari Partai Republik Curtis Sliwa.

Cuomo mencalonkan diri sebagai kandidat independen setelah kalah dalam pemilihan pendahuluan Partai Demokrat dari Mamdani pada Juni lalu. Sejak saat itu, dia berusaha menampilkan diri sebagai orang yang paling tepat untuk memimpin kota setelah puluhan tahun mengabdi kepada publik, termasuk memimpin negara bagian New York selama pandemi Covid-19.

Namun, masa lalu yang kelam kembali menghantuinya, sebagian besar karena berbagai kontroversi yang mencuat ke publik selama masa jabatannya sebagai gubernur, termasuk tuduhan pelecehan seksual.

Namun Cuomo mendapat dukungan dari Presiden Donald Trump. Sebaliknya Trump mengkritik keras Mamdani dengan menyebutnya sebagai komunis. Trump juga mengancam akan memangkas dana federal untuk Kota New York jika Mamdani menang.

Editor: Anton Suhartono