PM Australia Menangis saat Umumkan Penarikan Seluruh Pasukan dari Afghanistan
SYDNEY, iNews.id - Perdana Menteri Australia Scott Morrison berusaha membendung air mata saat membacakan nama 41 tentaranya yang tewas dalam perang di Afghanistan. Pidato pada Kamis (15/4/2021) itu sekaligus mengumumkan penarikan seluruh pasukan Negeri Kangguru dari Afghanistan pada September mendatang.
Australia mengikuti langkah Amerika Serikat serta NATO menarik seluruh pasukannya dari Afghanistan, menandai berakhirnya perang 20 selama tahun.
Australia mengerahkan 39.000 tentara selama 20 tahun terakhir sebagai bagian dari operasi pasukan koalisi yang pimpinan AS dan NATO melawan Taliban dan kelompok teroris di Afghanistan. Namun saat ini tentara Australia yang tersisa hanya 80 personel.
Morrison menyebut keputusan untuk menarik pasukan dari Afghanistan merupakan tonggak penting dalam sejarah militer negaranya.
Dia kemudian membacakan nama-nama 41 tentara Australia yang tewas dalam perang tersebut. Dia harus berhenti beberapa kali untuk menahan tangis, terutama ketika menyebut Brett Till, seorang tentara 31 tahun dari daerah pemilihannya, Sydney.
"Pengorbanannya besar sekali. Warga Australia pemberani ini termasuk terhebat yang pernah ada, telah mengabdi atas nama kebebasan," kata Morrison, dikutip dari AFP.
Australia tidak memiliki kekuatan pasukan besar di Afghanistan setelah menarik sebagian besar tentara pada akhir 2013. Sepanjang itu keterlibatan Australia di perang Afghansistan memicu kontroversi di dalam negeri. Apalagi banyak para veteran perang Afghanistan yang bunuh diri.
Kelompok veteran mendesak pemerintah membuka penyelidikan resmi terhadap sejumlah kasus bunuh diri para veteran perang serta tentara aktif laki-laki dan perempuan.
Militer dan polisi sama-sama juga sedang menyelidiki berbagai kejahatan perang yang diduga dilakukan pasukan elite Angkatan Udara di Afghanistan.
Editor: Anton Suhartono