Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kapal Pengungsi Rohingya Terbalik di Perairan Malaysia-Thailand, Ratusan Orang Hilang
Advertisement . Scroll to see content

PM Bangladesh Kecam Myanmar karena Tunda Pemulangan Pengungsi Rohingya

Selasa, 11 Juni 2019 - 12:07:00 WIB
PM Bangladesh Kecam Myanmar karena Tunda Pemulangan Pengungsi Rohingya
Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina (tengah) saat mengunjungi pengungsi Rohingya di kamp Kutupalong pinggiran kota Ukhia, Bangladesh. (foto: AP)
Advertisement . Scroll to see content

DHAKA, iNews.id - Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mencela Myanmar karena menunda pemulangan pengungsi Rohingya ke negara itu.

Sekitar 740.000 pengungsi Rohingya kini tinggal di penampungan yang penuh sesak dan pengap di Bangladesh. Banyak yang masih tetap takut pulang ke Myanmar, lantaran Muslim minoritas di sana mengalami penindasan selama puluhan tahun dan hak mereka semakin dikurangi.

Komentar perdana menteri Bangladesh itu petang merupakan sinyal bahwa kesabaran negaranya sudah semakin tipis. Bangladesh dan Myanmar menandatangani perjanjian repatriasi (pemulangan) pada November 2017, namun nyatanya belum ada warga Rohingya yang dengan rela mau pulang.

Menurut Hasina, masalahnya terletak pada Myanmar karena tidak mau menerima kepulangan Rohingya.

Hasina juga mengkritik badan-badan bantuan internasional yang bertugas di perkampungan pengungsi di Cox’s Bazar. Badan bantuan itu menentang pemulangan paksa dengan arti mereka tidak berminat mengakhiri krisis pengungsi itu.

"Masalahnya sebagaimana saya lihat adalah berbagai badan bantuan internasional itu yang memberi layanan sukarela atau kerja di Cox’s Bazar tidak ingin ada pengungsi yang pulang ke asal mereka. Jadi masalah utamanya ada di sana," kata Hasina, seperti dilaporkan Associated Press, Selasa (11/6/2019).

Bangladesh sudah mengatakan tidak akan memaksa Rohingya pulang ke Myanmar. Namun Hasina meminta dilakukan penyelidikan terhadap siapa yang menggerakkan aksi protes menentang pemulangan yang terjadi di perkampungan yang kumuh itu.

"Siapa yang menggerakkannya?” tanya dia.

"Yang memberi bantuan kepada Rohingya sangat keberatan meskipun pemerintah Bangladesh sudah membangun rumah serta bangunan yang sangat bagus di Bhashan Char," kata Hasina, merujuk pada pemondokan yang dibangun pemerintahnya di sebuah pulau yang tandus dan rentan banjir di Teluk Benggala.

Komentar Hasina itu menyusul laporan team tanggap darurat ASEAN yang diperoleh kantor berita AFP pekan lalu, yang memuat kajian yang sangat membesarkan hati tentang upaya Myanmar memikat pengungsi Rohingya pulang ke asal mereka di Myanmar.

Editor: Nathania Riris Michico

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut