PM Boris Johnson Masuk ICU akibat Terinfeksi Corona, Inggris Hadapi Krisis Kepemimpinan
LONDON, iNews.id - Inggris menghadapi krisis kepemimpinan setelah Perdana Menteri Boris Johsnon dirawat di intensive care unit (ICU) akibat terinfeksi virus corona.
Tidak hanya itu, Inggris sedang membutuhkan peran pemimpin untuk bisa keluar dari dampak wabah Covid-19.
Begitu pemerintah mengumumkan bahwa Johnson dipindah ke ICU, nilai tukar poundsterling turun.
Negara itu masuk dalam 10 besar kasus infeksi virus corona terbesar di dunia, dengan 52.279 pasien, sebanyak 5.328 di antaranya meninggal dan baru 28 yang sembuh, hingga Selasa (7/4/2020).
Pria 55 tahun itu pergi ke rumah sakit pada Minggu (5/4/2020) malam untuk menjalani tes Covid-19. Namun kondisinya semakin memburuk pada Senin malam.
Para pejabat mengatakan, Johnson harus menjalani perawatan menggunakan oksigen di Rumah Sakit St Thomas, London, untuk membantu pernapasan. Namun dia masih sadar dan tidak menggunakan ventilator.
Menteri Luar Negeri Dominic Raab saat ini berperan menjadi wakil Johnson.
"Ada semangat tim yang sangat kuat di belakang Perdana Menteri dan memastikan bahwa kami tetap melakukan semua rencana seperti diperintahkan Perdana Menteri, untuk mengimplementasikannya sesegera mungkin," kata Raab, dikutip dari Bloomberg.
Meski kepemimpinan bisa beralih, kondisi Johnson yang memburuk membawa Inggris ke tingkat kesulitan tinggi, justru di saat negara memasuki masa-masa 10 hari ke depan yang menentukan.
Inggris dalam kondisi lockdown total, di saat bersamaan negara menghadapi kekurangan pekerja dan peralatan medis vital, seperti ventilator dan masker.
Editor: Anton Suhartono