PM Inggris Starmer Terima Kunjungan Presiden Abbas Jelang Pengakuan Negara Palestina

LONDON, iNews.id - Perdana Menteri Inggris Keir Starmer menerima kunjungan Presiden Palestina Mahmud Abbas, Senin (8/9/2025) di London. Pertemuan itu berlangsung menjelang rencana deklarasi pengakuan Inggris atas negara Palestina.

Kantor Perdana Menteri Inggris Downing Street menyatakan kedua pemimpin membahas solusi mendesak untuk mengakhiri penderitaan dan kelaparan yang mengerikan di Jalur Gaza serta pembebasan sandera Israel.

Baca Juga

Bus Umrah Tabrakan dengan Truk Tangki di Dekat Madinah, 42 Jemaah Dikhawatirkan Meninggal

"(Pertemuan itu) Merupakan bagian dari upaya berkelanjutan Perdana Menteri untuk mencapai solusi politik bagi konflik yang sedang berlangsung di Gaza", bunyi pernyataan Downing Street, seperti dikutip dari Al Jazeera.

Starmer menyambut baik komitmen Abbas untuk mereformasi Pemerintah Otoritas Palestina sebagai bagian penting dari masa depan pemerintahannya.

Baca Juga

Polisi Inggris Tangkap 890 Orang Demonstran Pro-Palestina

Otoritas Palestina merupakan badan sipil yang memerintah wilayah Tepi Barat yang berpenduduk sekitar 3 juta jiwa serta serta sekitar 500.000 warga Israel yang menduduki permukiman ilegal.

Kedua pemimpin juga sepakat Hamas tidak akan berperan lagi dalam pemerintahan Palestina di masa depan.

Baca Juga

Tribunal Gaza Bongkar Peran Inggris dalam Kejahatan Perang Israel

Abbas menyambut baik komitmen Inggris untuk mengakui negara Palestina pada Sidang Majelis Umum PBB akhir bulan ini. Inggtis akan mendeklarasikan pengakuan tersebut, kecuali Israel mengubah kebijakan perangnya di Gaza.

Pemerintah Starmer mengatakan akan mengambil langkah tersebut jika Israel tidak mau menyetujui kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas. Pemerintah Israel juga harus melakukan berbagai langkah untuk mengakhiri krisis kemanusiaan di Gaza serta berkomitmen pada perdamaian jangka panjang dan berkelanjutan.

Selain Inggris, beberapa negara Eropa seperti Prancis dan Portugal mengumumkan rencana serupa.

Editor: Anton Suhartono