PM Shinzo Abe Bakal Umumkan Status Darurat untuk Kota-Kota Besar Jepang
TOKYO, iNews.id – Perdana Menteri Shinzo Abe tampaknya bakal menyatakan status darurat terkait wabah virus corona (Covid-19) di Jepang. Seorang pejabat pemerintah menuturkan, rencana pengumuman status itu menyusul lonjakan kasus infeksi Covid-19 yang melanda Tokyo dan sejumlah kota besar lainnya, akhir-akhir ini.
PM Abe akan menyampaikan maksudnya menyatakan status darurat pada pertemuan di Kantor Pemerintah untuk Pusat Tanggap Virus Corona pada sore ini. Pada pertemuan tersebut, dia diperkirakan bakal meminta masukan dari komite penasihat yang terdiri atas para ahli penyakit menular terkait apakah situasi saat ini memenuhi kriteria untuk dinyatakan sebagai darurat.
Deklarasi resmi sedianya akan disampaikan pada Selasa (7/4/2020) besok, dan akan berlaku efektif mulai Rabu (8/4/2020) lusa, menurut sumber pemerintah. Abe diminta untuk menentukan wilayah mana saja yang akan dikenakan status darurat dan untuk berapa lama ia diberlakukan.
Dilansir The Japan Times, Senin (6/4/2020), kota-kota besar seperti Tokyo dan Osaka kemungkinan akan masuk dalam daftar wilayah yang terdampak status itu. Prefektur Hyogo juga dapat dimasukkan dalam deklarasi tersebut.
Beberapa waktu belakangan, desakan kepada Abe untuk menetapkan keadaan darurat atas wabah Covid-19 telah muncul dari berbagai kalangan di Jepang. Di antaranya adalah Gubernur Tokyo Yuriko Koike dan Asosiasi Medis Jepang menyerukan agar Pemerintah Jepang segera mengumumkan status itu.
Namun, Abe enggan mengeluarkan deklarasi semacam itu karena khawatir dapat berdampak terhadap ekonomi. Kini, pikiran sang perdana menteri tampaknya mulai berubah, setelah melihat lonjakan kasus infeksi di daerah-daerah metropolitan dalam beberapa hari terakhir.
Menurut undang-undang yang telah direvisi pada Maret lalu, Perdana Menteri Jepang dapat menyatakan keadaan darurat jika wabah corona menimbulkan bahaya besar bagi kehidupan dan; penyebarannya yang cepat dapat berdampak besar pada perekonomian. Kini, virus asal Wuhan, China, itu memang telah meningkatkan risiko resesi Jepang.
Dengan diberlakukannya keadaan darurat, para gubernur di daerah-daerah yang terdampak Covid-19 diberikan wewenang untuk meminta orang-orang tetap tinggal di rumah. Para gubernur juga berwenang memerintahkan penutupan unit-unit bisnis selama status darurat.
Pada Minggu kemarin, jumlah penduduk yang positif terinfeksi virus corona di negeri samurai mencapai 4.563 kasus. Dari jumlah itu, 104 di antaranya dinyatakan meninggal dunia.
Tokyo mengonfirmasi 143 kasus baru infeksi corona pada Minggu kemarin, menandai tingkat kenaikan harian tertinggi di kota itu, sehingga jumlah total kasus di ibu kota Jepang itu kini menjadi 1.033 kasus.
Editor: Ahmad Islamy Jamil