PM Thailand Prayut Chan O Cha Tepis Bergabung dengan Indonesia Tengahi Konflik Myanmar
BANGKOK, iNews.id - Perdana menteri Thailand Prayut Chan O Cha menepis ikut bergabung dengan Indonesia untuk menjadi mediator krisis politik di Myanmar menyusul kudeta militer menggulingkan pemerintahan Aung San Suu Kyi.
Dia menegaskan Thailand tak akan ikut campur dalam urusan politik negara tetangganya itu.
"Masalah politik merupakan urusan (dalam negeri) mereka. Saya ingin mendorong mereka untuk mengarahkan negara menuju demokrasi secepat mungkin," kata mantan jenderal yang merebut kekuasaan Thailand melalui kudeta pada 2014 itu.
Dia juga menegaskan, pertemuannya dengan menteri luar negeri (menlu) Myanmar dari pemerintahan hasil kudeta, Wunna Maung Lwin, bukan berarti dukungan.
"Itu tidak berarti saya mendukung siapa pun. Dia (Wunna) juga tidak meminta. Saya hanya mendengarkan apa yang dia katakan, itu saja," ujarnya, dikutip dari Reuters, Jumat (26/2/2021).
Dalam pertemuan yang berlangsung Kamis itu, Prayut dan Wunna membicarakan perkembangan politik dan situasi di Myanmar.
Sebelumnya, Menlu Thailand Don Pramudwinai dan Menlu RI Retno Marsudi bertemu Wunna di Bandara Don Muang.
Retno menegaskan kembali pentingnya proses transisi demokrasi yang inklusif dan menyerukan lingkungan yang kondusif dalam bentuk dialog, rekonsiliasi, serta membangun kepercayaan.
Dia menegaskan dan memperjelas kepada Wunna mengenai pentingnya semua negara ASEAN untuk menghormati prinsip-prinsip dalam Piagam ASEAN serta pentingnya memberikan akses terhadap kemanusiaan, termasuk kunjungan terhadap tahanan.
Editor: Anton Suhartono