Polandia Jadikan Stadion Rumah Sakit Darurat Dampak RS Penuh Pasien Covid-19

WARSAWA, iNews.id - Pemerintah Polandia menjadikan stadion nasional sebagai rumah sakit darurat tempat menampung pasien Covid-19 setelah fasilitas kesehatan di ibu kota Warsawa mencapai batas maksimal.

Keputusan itu diumumkan beberapa hari setelah pemerintah meminta seluruh warga Polandia "tetap di rumah" dan "bekerja jarak jauh" jika memungkinkan. Imbauan itu merupakan bagian dari kebijakan pembatasan wilayah untuk mencegah penyebaran infeksi Covid-19.

Baca Juga

Trump Ungkap Dewan Perdamaian Gaza akan Diumumkan Awal 2026

AFP melaporkan, Senin (19/10/2020), National Stadium Warsaw--yang dibangun untuk perhelatan Piala Eropa 2012--memiliki sejumlah ruang pertemuan di bawah tribun penonton yang bisa dimaksimalkan untuk perawatan pasien Covid-19.

"Sekitar 500 tempat tidur akan dipasang di stadion untuk menampung mereka yang perlu perawatan," kata juru bicara pemerintah, Piotr Muller.

Fasilitas lapangan terbaru itu yang akan memiliki 50 tempat tidur perawatan intensif akan siap beroperasi akhir pekan ini.

Fasilitas medis capai batas maksimal...

Muller mengatakan bukan hanya di kota Warsawa, rumah sakit lapangan juga dapat didirikan di 16 wilayah adminstratif lainnya jika dibutuhkan.

Laporan media menunjukkan bahwa rumah sakit di daerah dengan lonjakan kasus terbesar telah kehabisan tempat tidur dan menolak untuk menerima pasien baru yang datang dengan ambulans.

Sekitar setengah dari Polandia ditetapkan sebagai "zona merah" virus corona pada hari Sabtu (17/10/2020), dengan sekolah menengah beralih ke pembelajaran jarak jauh.

Pengetatan aktifitas memaksa restoran tutup pada pukul 9 malam, pernikahan dilarang dan batasan yang lebih ketat telah diberlakukan pada jumlah orang yang diizinkan berada di toko, di transportasi umum dan layanan keagamaan.

Polandia mengalami kenaikan jumlah kasus infeksi Covid-19 sejak awal Oktober ini. Data per Minggu (18/10/2020) terdapat penambahan kasus baru sebanyak 8.536 menjadi lebih dari 183.000. Jumlah kematian juga mendapat tambahan 49 kasus menjadi 3.614.

Editor: Arif Budiwinarto