Polandia Minta AS Tempatkan Rudal Nuklir di Negaranya, Kremlin Akan Membalas
MOSKOW, iNews.id - Rusia tak akan menerima Polandia menjadi tempat menaruh senjata nuklir oleh negara Barat. Keputusan itu disebut sebagai bentuk provokasi.
Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kepada stasiun televisi Prancis, LCI, pernyataan seorang pejabat tinggi Polandia bahwa negara itu bersedia menjadi tempat rudal negara asing akan direspons secara tegas.
Dia memperingatkan penempatan rudal nuklir asing di Polandia kemungkinan akan dibalas dengan setimpal oleh negaranya.
“Bagi kami, ini akan menjadi ancaman besar. Dalam hal ini, penyebaran rudal nuklir Rusia di perbatasan barat tidak bisa dihindari,” ujarnya, seraya menegaskan bahwa Rusia merupakan negara kekuatan nuklir yang bertanggung jawab, seperti dikutip dari RT, Kamis (7/4/2022).
Pada kesempatan berbeda Peskov juga menyatakan langkah itu hanya akan meningkatkan ketegangan di tengah perang di Ukraina.
Pada akhir pekan lalu Wakil Perdana Menteri Polandia Jaroslaw Kaczynski mengatakan kepada surat kabar Jerman negaranya akan terbuka untuk menampung senjata nuklir Amerika Serikat. Menurut dia, penempatan rudal di sisi timur NATO masuk akal dan bisa meningkatkan pencegahan terhadap potensi serangan Rusia secara signifikan.
Kaczynski bukan pejabat Polandia pertama yang menyampaikan gagasan itu. Dubes Polandia untuk AS juga menyampaikan saran yang sama pada 2020, menyerukan reposisi nuklir AS yang saat itu berada di Jerman.
Para pemimpin AS sejauh ini menolak untuk memenuhi permintaan tersebut.
Penempatan nuklir di Polandia bertentangan dengan kesepakatan NATO tahun 1996. Mereka tidak memiliki niat, rencana, serta tidak ada alasan untuk menyebarkan senjata nuklir di wilayah anggota baru. Sementara itu Polandia baru bergabung dengan NATO pada 1999. Meski demikian negara-negara anggota NATO lain menjadi tuan rumah rudal AS di bawah perjanjian, termasuk Turki, Italia, Belgia, Jerman, dan Belanda.
Editor: Anton Suhartono