Polisi Israel dan Warga Palestina Bentrok Lagi di Masjid Al Aqsa, Picu Baku Tembak di Gaza
YERUSALEM, iNews.id - Bentrokan antara warga Palestina dan polisi Israel kembali pecah di Masjid Al-Aqsa Yerusalem. Bentrokan ini memicu baku tembak lintas batas di Gaza dan memicu kekhawatiran akan kekerasan lebih lanjut.
Saksi mata, seperti dilansir dari Reuters mengatakan, bentrokan kedua kembali pecah pada Rabu (5/4/2023), beberapa jam setelah pasukan Israel penangkapan dan pemindahan lebih dari 350 warga Palestina dalam penggerebekan polisi di kompleks tersebut.
Staf Waqf, organisasi Islam yang ditunjuk Yordania untuk mengelola kompleks tersebut mengatakan, dalam kejadian kedua, pada larut malam, polisi memasuki kompleks dan mencoba mengevakuasi jemaah. Mereka menggunakan granat kejut dan menembakkan peluru karet.
"Para jemaah melemparkan benda-benda ke arah polisi," kata saksi mata.
Sementara Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan enam orang terluka dalam bentrok tersebut.
Dalam sebuah pernyataan, polisi mengatakan puluhan anak muda membawa batu dan petasan ke masjid. Mereka mencoba membarikade diri di dalam. Waqf mengatakan sebaliknya, polisi memasuki masjid sebelum salat selesai.
Juru bicara Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Nabil Abu Rudeineh mengatakan, serangan Israel ke Masjid Al-Aqsa dan jemaah merupakan tamparan terhadap upaya AS baru-baru ini yang mencoba menciptakan ketenangan dan stabilitas selama bulan Ramadhan.
Kurang dari 24 jam sebelumnya, polisi menggerebek masjid untuk mencoba menyingkirkan apa yang mereka katakan sebagai agitator bertopeng yang mengunci diri di dalam setelah upaya untuk mengeluarkan mereka melalui dialog gagal.
Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan 12 warga Palestina terluka dalam bentrokan sebelumnya. Mereka luka akibat peluru karet dan pemukulan. Polisi Israel mengatakan dua petugas terluka.
Juru bicara keamanan nasional Gedung Putih, John Kirby menyuarakan keprihatinan tentang kekerasan di masjid. Dia mengatakan sangat penting bagi Israel dan Palestina untuk meredakan ketegangan.
Gerilyawan Palestina menembakkan sedikitnya sembilan roket dari Gaza ke Israel setelah bentrokan pertama. Serangan udara balasan dari Israel menargetkan lokasi produksi senjata untuk kelompok Islam Hamas yang menguasai daerah kantong pantai yang diblokade itu.
Tidak ada korban yang dilaporkan di kedua sisi perbatasan Gaza. Hamas tidak mengklaim bertanggung jawab atas serangan roket itu tetapi mengatakan itu adalah tanggapan atas serangan di Al-Aqsa, tempat bentrokan pada 2021 memicu perang 10 hari dengan Gaza.
Tepat sebelum bentrokan Al-Aqsa kedua, dua roket ditembakkan dari Gaza. Militer Israel mengatakan satu gagal dan yang lainnya jatuh di ruang terbuka.
"Kami tidak tertarik pada eskalasi tetapi kami siap untuk skenario apa pun," kata juru bicara militer Israel, Daniel Hagari pada hari sebelumnya.
Kompleks Al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem adalah situs tersuci ketiga umat Islam di mana puluhan ribu orang beribadah selama Ramadhan. Itu juga merupakan situs paling suci Yudaisme, yang dipuja sebagai Temple Mount, sisa dari dua kuil Yahudi dalam Alkitab.
Editor: Umaya Khusniah