Polisi Montreal Kena Prank Penyanderaan di Kantor Pembuat Video Game
MONTREAL, iNews.id - Polisi Montreal, Kanada, kena prank setelah menerima telepon dari orang tak dikenal yang menyebut ada penyanderaan di gedung perusahaan game terkemuka dunia, Ubisoft. Faktanya, di lokasi tak ada satupun orang yang disandera.
Polisi kota Montreal (SPVM) mendapat panggilan darurat 911 pada Jumat (13/11/2020) siang waktu setempat. Penelpon memberi tahu ada penyanderaan di kantor pusat Ubisoft. Polisi bergegas ke tempat kejadian perkara (TKP) seperti yang dilaporkan untuk melakukan pengamanan dan mensterilkan sekitar tkp.
Setelah dua jam, polisi kemudian mengeluarkan pernyataan bahwa laporan penyanderaan tersebut bohong atau prank yang sengaja dibuat orang tak bertanggung jawab.
Petugas tidak menemukan bukti dan indikasi telah terjadi penyanderaan di tkp. Seluruh pegawai di kantor Ubisoft telah dievakuasi dengan selamat.
Polisi juga menemukan 50 orang yang berada di atap gedung, mereka berusah mencari perlindungan setelah mendengar berita terjadi penyanderaan dan berupaya mengunci pintu tangga di bawah.
Ancaman yang sama seperti di video game
Ubisoft Montreal biasanya mempekerjakan hampir 4.000 orang, tetapi kebanyakan dari mereka saat ini bekerja dari rumah karena pandemi Covid-19.
Perusahaan ini didirikan pada 1997 sebagai anak perusahaan raksasa video game Prancis di Kanada. Ubisoft Montreal berada di belakang judul populer seperti Prince of Persia: The Sands of Time, seri Assassin’s Creed, Far Cry, dan Watch Dogs.
Ubisoft telah menghadapi serangan balik online minggu lalu atas "bahasa yang tidak bisa dimengerti" di Assassin's Creed: Valhalla.
Beberapa jurnalis game berspekulasi bahwa panggilan darurat 911 palsu mungkin adalah kasus "swatting"--praktik yang terkenal kejam dan mematikan oleh para pemain video yang ingin membalas dendam, yang menyebabkan penembakan polisi yang fatal di masa lalu.
Editor: Arif Budiwinarto