Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Aljazair Sebut Penjajahan Prancis Kejahatan dan Tuntut Ganti Rugi, Ini Jawaban Paris
Advertisement . Scroll to see content

Polisi Paris Tembakkan Gas Air Mata ke Ribuan Demonstran May Day

Kamis, 02 Mei 2019 - 08:48:00 WIB
Polisi Paris Tembakkan Gas Air Mata ke Ribuan Demonstran May Day
Polisi di Paris menembakkan gas air mata ke demonstran. (FOTO: AFP / Geoffroy VAN DER HASSELT)
Advertisement . Scroll to see content

PARIS, iNews.id - Polisi di Paris menembakkan gas air mata kepada ribuan demonstran baik dari pihak pengunjuk rasa Rompi Kuning yang anti-pemerintah maupun kelompok Baju Hitam, yang menggambarkan diri mereka sebagai grup anarkis yang menyebabkan kekerasan pada protes Hari Buruh di Prancis beberapa tahun terakhir ini.

Pada 1 Mei atau May Day, juga dikenal dengan Hari Buruh Internasional, aksi protes menjadi peringatan yang dipopulerkan oleh gerakan buruh internasional guna menyerukan kondisi pekerjaan yang lebih baik. Hari Buruh secara tradisional juga hari untuk demonstrasi politik.

Dilaporkan AFP, Kamis (2/5/2019), lebih dari 7.400 polisi dikerahkan ke jalanan. Mereka mengikuti perintah dari Presiden Emmanuel Macron untuk mengambil "sikap sangat tegas" jika terjadi kekerasan.

Ribuan polisi ini dikerahkan menyusul kekerasan pada tahun-tahun sebelumnya serta demonstrasi mingguan yang dilakukan Rompi Kuning sejak September.

Bentrokan meletus ketika kerumunan berkumpul di Montparnasse Boulevard. Beberapa demonstran tiba-tiba berteriak, melemparkan botol, danm batu ke pasukan keamanan, seraya berteriak: "Semua orang membenci polisi!"

Awan gas air mata melayang ke udara ketika polisi segera membalas serangan tersebut. Polisi melemparkan granat dan meriam air untuk memecah kerumunan dalam bentrokan yang berlangsung lebih dari satu jam.

Pihak berwenang sebelumnya sudah memperingatkan May Day tahun ini kemungkinan akan berakhri ricuh.

Sekitar 40.000 orang keluar untuk ikut unjuk rasa May Day di Paris, sementara serikat pekerja menyebut 80.000 orang yang berunjuk rasa.

Ratusan tempat bisnis ditutup jauh-jauh hari, menyusul vandalisme atau pengrusakan di sejumlah etalase tahun lalu.

Polisi dilaporkan menggunakan gas air mata ke para demonstran di dekat stasiun kereta Montparnasse Paris. Protes berlangsung di kota-kota Prancis lainnya dan di seluruh Eropa.

Editor: Nathania Riris Michico

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut